Wednesday, November 29, 2017

Surat untuk November

(1)
Masih juga aku mengingatnya,
Segala sakit dan perih dalam jiwa,
Khianat yang kurasa,
Kau bungkus cinta dengan kesetiaan, katanya.
Namun, kau membelah diri, mendua namanya.
Benci aku dibuatnya!
Mengapa juga kau ciptakan dusta?
Jika benar cinta, mengapa saat itu kau hadirkan dia?
Cukup sudah! Mengapa aku yang harus terluka?
Aku, kamu, dan dirinya adalah segitiga tak mungkin!
Biarlah kau rasakan kebahagiaan semu itu!
Menjerit aku mencari oase bagi jiwa yang sakit
Namun tak juga aku menemukan penawar sakit.

(2)
Lelah degan semua yang terjadi,
Namun aku bisa mengambil pelajaran yang sangat berarti
Kuucap terima kasih atas segala hal yang terjadi
Darimu aku belajar menghargai apapun yang terjadi
Terima kasih sekali lagi
Ku temukan jiwa lain yang lebih menghargai hati dan diri ini
Biar kusimpan semua kisah antara aku, kamu, dan dia sebagai pelajaran agar aku tak melakukan hal yang sama
Cukup sudah, kurasa cukup sampai di sini saja
Dan berbahagialah...
Berbahagiala dengan dia.

Dan biarkanlah aku juga berbahagia dengan jiwa baru yang kucinta.

29 November 2016 & 29 November 2017 
Afifah F
Baca Selengkapnya

Friday, October 20, 2017

Surat untuk Oktober

Pada jiwa yang kusebut cinta,
Ada banyak sekali pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiranku
Tentang bagaimana engkau mencintaiku,
Tentang apakah benar engkau menyayangiku,
Tentang bagaimana bisa engkau datang dan pergi sesukamu
Bahwa apakah kamu tahu cinta tak selucu itu
Dan aku adalah bukan benda yang bisa kau permainkan
Bahwa apakah kamu tahu ada bait-bait rindu pada setiap malamku
Mengapa engkau datang jika pada akhirnya meninggalkan?
Aku bukan benda untuk pelampiasan, tak serendah itu!
Mengapa engkau memberi harapan jika pada akhirnya mengecewakan?
Aku masih mengingat pada setiap kata yang kau ucap
Apa kau lupa bahwa aku juga punya rasa? Lantas mengapa kau meninggalkanku?
Apa kau masih mengingat pada setiap kata yang kau ucap?
Benar cintakah kau padaku? Lantas apa maksudmu?
Bahwa apa kau lupa aku juga mencintaimu sederhana saja
Aku benci ditinggalkan, meski pada akhirnya cinta adalah tentang meninggalkan dan ditinggalkan
Meski begitu, aku tetap mencintaimu dalam diamku

Jikalau engkau benar mencintaiku, maka bertanggungjawablah pada perasaanmu.
Baca Selengkapnya

Sunday, October 1, 2017

Belajar Bahasa Inggris untuk Pemula

ASKING FOR HOBBIES
Banyak cara untuk menanyakan atau mengetahui hobi ke orang lain, contohnya yaitu sebagai berikut:
                                   è What is your hobby? (apa hobi kamu?)
           Jawabnya:
1.     I like to dance
2.    I like dancing  
(jawaban no.1 dan no.2 artinya sama saja, perbedaannya adalah apabilah kata kerja tidak memakai ing maka menggunakan to seperti contoh no.1, namun jika kata kerja menggunakan ing maka tidak memakai to seperti contoh no.2)
3.    I’m into...

è Have you got any hobbies? (apakah kamu punya hobi?)
Jawabnya:
1.     Yes, it is singing
2.    Yes, they are singing dan swimming
3.    No, I don’t have any hobbies.

               è What do you like doing in your free time? 
               Jawabnya: in my free time I like to sing

          Contoh percakapan
Afifah         :”Hey, you’re May right? I heard you’re good at dancing.”
May             :”Nah, not really. It’s just my hobby.”
Afifah         :”Really? I also like to dance in my free time. Have you joined our dance club?”
May             :”Actually, I have.”
Afifah         :”See you at the practice.”
May             :”Okay.”
Terjemahan
Afifah         :”Hei, lo May kan? Gue denger lo jago nari.”
May             :”Ah ga kok. Cuma hobi nari aja.”
Afifah         :”Oh ya? Gue juga suka nari kalau waktu senggang. Eh lo udah ikut klub tari belum?”
May             :”Udah sih.”
Afifah         :”Sampe ketemu nanti di latihan ya.”
May             :”oke.”

Vocabulary:
Dancing: menari
Singing: menyanyi
Swimming: berenang
Soccer (US): Sepak bola
Football (UK): Sepak bola

Sumber: English for Beginners, Zenius English.





Baca Selengkapnya

Belajar Bahasa Inggris untuk Pemula

INTRODUCING YOURSELF AND OTHERS

Ada beberapa ekspresi yang bisa dipakai sebagai pembuka percakapan saat akan memperkenalkan diri (introducing yourself), contohnya:


  - Hello/hi, my name is...
  - My name is... (nama saya...)
Atau langsung:
  - I am...

Bisa juga dengan pembukaan, seperti:
  -Let me introduce myself, I am... (saya ingin memperkenalkan diri, nama saya...)
  -I’d like to indroduce myself, I’m... (saya ingin memperkenalkan diri, nama saya...)
  -Nice to meet you, I’m... (senang bertemu denganmu, saya...)

Untuk memperkenalkan orang lain (introducing other people) digunakan ekspresi-ekspresi sebagai berikut:
  - Darla, this is Jessica. Jessica this is Darla. (Darla ini Jessica. Jessica ini Darla)
  - I’d like to introduce you to Lea. (Gue mau ngenalin lo ke Lea)
  -Jim, please meet Luke. (Jim ini Luke)
  -Jim, have you met Luke? (Jim udah pernah ketemu Luke belum?

Contoh percakapan:
Afifah         : “Hi, My name is Afifah, your new neighbor.”
Bela             : “Hi Afifah, nice to meet you, I’m Bela.”
Afifah         : “How do you do?”
Bela             : “How do you do?”
Terjemahan
Afifah         : “Hai, nama saya Afifah, tetangga barumu.”
Bela             : “Hai Afifah, senang bertemu denganmu, saya Bela.”
Afifah         : “Salam kenal”
Bela             : “Salam kenal”

Note:
-      How do you do? Bukan sebuah pertanyaan yang butuh jawaban, tapi lebih sebagai semacam ucapan halo atau salam kenal.
-      Jangan lupa kalo memperkenalkan diri sendiri atau orang lain di situasi yang formal, sebaiknya memakai nama panjang.

Sumber: English for Beginners, Zenius English


Baca Selengkapnya

Saturday, September 30, 2017

Belajar Bahasa Inggris untuk Pemula

GREETINGS
Greetings adalah menyapa atau mengucap salam ke orang lain dengan suatu ucapan/tindakan.

è Kalo keadaannya formal, biasanya kita mengucap salam sambil berjabat tangan dan mengucapkan “Pleased to meet you” atau “How do you do?”
è Kalo keadaannya informal, biasanya menyapa sambil tos atau “high five” dengan mengucap “Give me five!”
Contoh ekspresi yang biasa dipakai untuk menyapa orang lain adalah :
è Hello, Hi
è How are you doing? (lagi ngapain lo sekarang)
è How do you do? (ini artinya semacam salam kenal, kalo ada orang yang ngucapin gini jawabnya how do you do lagi)
è Good morning (diucapin dari pagi waktu breakfast sampai lunch time)
è Good afternoon (diucapin saat siang; setelah lunch time sampai sebelum evening)
è Good evening (diucapin saat malam; 6 pm sampai bed time)
è How are you? (apa kabar)
è How is everything? (sama artinya apa kabar juga)

Untuk yang lebih informal, kita bisa bilang :
è Hi
è What’s up? (apa kabar?)
è Good to see you (seneng ketemu lo)
è Text Box: Sama artinya gimana keadaan lo?How’s it going?
è How’s life been treating you?

Untuk merespon sapaan dari orang lain, kita bisa memakai :
è Hello, hi
è I’m fine, thanks/not bad (kalo ditanya kabar, artinya gue baik-baik aja)
è How about you?/and you? (kalo lo gimana?
è How do you do? ((ini artinya semacam salam kenal, kalo ada orang yang ngucapin gini jawabnya how do you do lagi)

Ada juga sapaan yang dipakai untuk orang yang sudah lama sekali ga ketemu,
Contoh (formal) :
è It has been a long time (udah lama banget nih ga ketemu)
è It’s been too long (udah terlalu lama)
è What have you been up to all these years? (ngapain aja bertahun-tahun ini)
è I’m so happy to see you again (seneng banget bisa ketemu lo lagi)
è It’s always a pleasure to see you (selalu seneng ketemu lo)
è How long has it been (udah berapa lama nih)
Untuk yang informal, kita bisa mengucapkan:
è Long time no see (udah lama banget ga ketemu)
è Where have you been hiding (selama ini lo sembunyi dimana, sebenernya atinya sama aja udah lama ga ketemu)
è How come I never see you? (gimana bisa gue ga ketemu lo?)
è It’s been such a long time (udah lama banget)
è It’s been ages since we last met (udah bertahun-tahun sejak kita ketemu)
Contoh percakapan:
Afifah : “Hi Hae! It’s been such a long time... how are you?”
Donghae : “Hi fah! What a surprise! I’m fine, thanks.”
Afifah : “Good to see you Hae!”
Donghae : “Good to see you too, fah!”
terjemahan
Afifah : “Hai Hae! Udah lama banget ga ketemu... apa kabar?”
Donghae: “Hai Fah! Ga nyangka ya ketemu lo! Gue baik-baik aja.”
Afifah : “Seneng deh ketemu lo lagi Hae”
Donghae: “iya, gue juga.”
VOCABULARY
High five : tos
Handshake : berjabat tangan


Sumber : English for Beginners Zenius English
Baca Selengkapnya

Friday, September 22, 2017

Surat Untuk September

Hey bey...


Jika kamu sudah memutuskan untuk jatuh cinta padaku, inilah beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelumnya. Aku sering menangis, entah saat sedang menonton movie, saat mendengar lagu sedih, atau hari-hari biasa. Aku akan menangis bahkan ketika aku berbicara tentang hal-hal yang menyakitkan, bahkan jika tidak sakit hati lagi. Aku takut ditinggalkan dan aku takut tidak menjadi orang yang baik buat kamu. Aku akan menceritakan bagaimana aku membenci sesuatu dan tidak percaya pada apa yang kamu katakan ketika kamu tidak setuju pada suatu hal. Kamu bisa mengatakan bahwa kamu mencintaiku berkali-kali, tetapi aku entah kenapa takut untuk ditinggalkan oleh orang yang aku sayang. Jangan salahkan dirimu. Aku tidak ingin memiliki yang sempurna, itu mustahil, lebih baik kita selalu memperbaiki diri dan menjadi sebaik-baiknya pribadi untuk satu sama lain. Saat aku jatuh cinta padamu, aku akan mencintai setiap bagian dari dirimu dan setiap titik cahaya dimatamu. Aku akan jatuh cinta dengan caraku dan jatuh cinta dengan bagaimana cara kamu menyebut namaku, sederhana saja namun bermakna. Aku ingin kita saling menghargai satu sama lain, mengerti satu sama lain, dan mengingatkan satu sama lain. Aku sangat sulit untuk mencintai, karena entah kenapa mencintaimu mudah saja. Yang aku inginkan adalah bahwa kamu tidak akan menyerah padaku dan begitupun aku yang tidak akan menyerah padamu dan aku akan mencintaimu segenap hatiku. Jangan pergi, aku takut, jangan pernah memutuskan untuk pergi. Aku akan tetap memikirkanmu dengan sangat baik dan kamu adalah orang baik hati yang pernah aku kenal. Aku tidak akan meminta seluruh waktumu dalam sehari semalam untuk bersamaku, aku hanya meminta dari sekian banyak waktu yang kamu punya berikanlah sedikit waktu untuk sekedar menceritakan bagaimana kamu menjalani harimu atau hanya sekedar menyapaku. Aku pun tidak akan meminta untuk selalu bertemu denganmu, walaupun kita tidak bisa bertemu setiap hari bisakah kau hanya berikan waktumu untuk sekedar mendengar keluh kesahku? Atau sekedar mendengarkan ceritaku tentang hal yang lucu ataupun hal yang biasa saja? Aku akan menganggapmu bukan hanya sebagai kekasihku, namun juga sebagai teman, partner, dan sahabat. Jagalah dirimu, pun aku akan menjaga diriku. Jaga hatimu untukku, pun aku akan menjaga hatiku untukmu :)

Baca Selengkapnya

Monday, August 28, 2017

Surat Untuk Agustus

Serangkaian Kode
Agustus, tahun kedua
(Garis waktu- Fiersa Besari)
Taruh dulu gadgetmu, lalu tatap mataku. Lupakan sejenak tentang jejaring sosial diantara kau dan aku. Sadarkah bahwa itu semua semu? Sayangku, tak perlu lagi merajuk. Dunia maya bukanlah tempat yang tepat untuk sepasang kekasih bersibuk.

Untuk apa memajang foto kita berdua? Cita-citaku ingin fotomu ada di buku nikahku. Untuk apa mention-mentionan mesra? Selama ada pulsa, aku lebih memilih kita berkomunikasi di chat box, sms atau telepon. Kita, cukup kita yang tahu. Untuk apa mengucapkan happy anniversary setiap bulan? Aku ingin menjadi seseorang yang bersamamu tahunan, bukan bulanan; merayakan bersamamu tahunan, bukan bulanan. Untuk apa saling menulis nama di bio? Apa belum cukup aku menulis namamu dalam setiap doaku pada Tuhan? Untuk apa saling memaki saat kita berdua berselisih pendapat?

Masalah tidak perlu diumbar. Mereka belum tentu simpatik. Seharusnya pasangan bisa saling menutupi keburukan satu sama lain, bukan sebaliknya.

Sudahlah aku dan kamu tak perlu digembar gembor. Yang hening-hening syahdu itu biasanya langgeng. Bukan yang dipamer-pamer. Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu bahwa kita hebat. Kebahagian tidak membutuhkan penilain orang lain.

Bukankah hidup ini sebetulnya mudah? Jika rindu, datangi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika lapar, makan. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan, jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang sering kali mempersulit segala sesuatu. Ego mencegah seseorang mengucap “aku membutuhkanmu”.

Bagikan pandega pramuka, detektif, atau agen rahasia, kita senang sekali membuat kode. Mungkin evolusi membuat manusia menjadi makhluk super rumit sehingga kita kerap berkata “engga kenapa-napa” padahal kenapa-napa, menunjukkan senyum padahal sedang bersedih; menyindir-nyindir, padahal bisa bicara baik-baik dengan orang yang kita tuju.
Walhasil, apa daya orang-orang sepertiku yang tidak terlalu “ngeh” dengan kode? Kami berjuang diberi label “engga peka”.

Coba sesekali simpan gengsimu itu. Akan luar biasa menyenangkan untuk bisa mengucapkan apa yang ingin kau ungkapkan. Serius... aku tau rasanya. Taruh dulu gadgetmu, lalu tatap mataku. Sebuah dialog akan lebih mendewasakan dibandingkan permainan kode.
  Sebuah kebahagiaan tidak perlu dipamerkan kepada dunia



Baca Selengkapnya

Monday, June 19, 2017

Menembus Batas

“Dalam doa malamku, kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan dengan rasa sakit yang entah batasnya.” – Sapardi Djoko Damono

Kau tahu? Di sepertiga malam, aku menangis. Entah apa penyebabnya, aku hanya merasa sakit, perih, disebabkan karena luka yang belum sembuh. Entah mengapa rasa sakit ini tiada batasnya, entah sampai kapan aku akan mengingat semua ini. Apa kau pernah merasakan yang aku rasa? Coba ku tanya lagi, apa kau pernah berada di posisi ketika tak ada satu orang pun yang mengertimu, hingga akhirnya jiwamu lelah pun ragamu. Apa kamu juga pernah merasakan merindukan seorang yang entah merindukanmu juga atau merindukan sosok yang lain, dan parahnya kamu tidak bisa berbuat apapun untuk membayar rasa rindumu itu. Apa kau pernah merasakan semenyakitkan ini, menangis sampai tak bersuara, berusaha menahan luka dalam hatimu.
Aku lelah, aku benci, aku marah; namun tak ada yang mendengarku, tak ada yang mengertiku, aku kecewa. Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku hanya butuh didengar, aku butuh untuk dimengerti, aku butuh untuk diperhatikan karena selama ini aku selalu mendengar, mengerti, dan memperhatikan. Seolah-olah di dunia ini tak ada yang mau mengertiku.
Dalam posisi ini, aku merasa adanya ketidakadilan dalam hidup ini, meskipun begitu aku tahu bahwa dalam ketidakadilan itu tersembunyi keadilan. Jangan kau tanya maksudnya apa, renungkan saja sampai kau mengerti.
Aku lelah, lelah sekali, sampai kapan aku harus menunggu. Aku sudah sangat sabar menunggu sangat lama, lantas kapankah waktu itu akan tiba? Aku lelah, amat sangat, namun aku masih belum menyerah.
Aku muak, aku benci, aku bosan; bebaskan aku, aku ingin terbang ke negeri yang belum ku pijaki. Aku ingin berkelana, bertemu teman baru, memperolah pengetahuan baru, mengenal budaya baru.

Aku pusing, sangat; jangan tekan aku... biarkan aku terbang jauh, bebas, menembus batas...
Baca Selengkapnya

Kado Ultahku




         Raihan bukan adikku, tapi Raihan sudah kuanggap seperti adikku. Raihan adalah sahabatku sejak dia lahir, ya sejak kecil aku selalu berman dengan dia, mengajari dia banyak hal. Aku ingat waktu itu aku masih kelas 4 SD ketika Raihan lahir, dari sejak itu aku selalu bermain dengannya. Garis waktu merangkak maju, aku mendewasa pun dia tumbuh beranjak dewasa. Sampai sekarang ketika aku sudah dewasa dan aku kuliah di luar kota, aku masih bermain dengan Raihan. Setiap aku pulang ke rumah, Raihan selalu menungguku, tak peduli kapan aku sampai di rumah, walaupun aku sampai di rumah malam hari, dia tetap setia menungguku. Mungkin sekarang tidak seperti dulu, ya dulu kita bermain di luar rumah selayaknya anak kecil lainnya. Sekarang waktu dihabiskan di dalam rumah, cukup bermain game saja dan membaca majalah atau komik, atau hanya sekedar bercerita tentang pengalamannya di sekolah. Itu sudah cukup untuk membalas waktu yang sudah terampas oleh jarak.
                 Kado ulang tahun aku
Raihan : Katanya kalau aku ulang tahun akan kasih kado buat aku ? ...........
Bohong aja mba ifah !
Afifah : Aku tidak berbohong!!!!
Raihan : Bohong tetap bohong kalau tidak bohong mana kadonya?
Afifah : Kado majalah waktu itu, kamu lupa?????
Raihan : Majalah mana ??????
Afifah : Majalah  bobo, kamu lupa???
Raihan : Katanya buat aku bukan buat kado aku, kamu lupa kalau kita tukeran majalah hahaha!!!!!!
Afifah : Tukeran majalah apa?
Raihan : Avatar ?????
Afifah : Itu bukan majalah, tapi komik! Kan aku kasih kamu komik hahaha
Raihan : Komik apa?
Afifah : Komik one piece! Kamu lupa????
Raihan : Komik one piece apa mana kamu sendiri yg sembunyiin hah..................?
Afifah : Kamu mau kado apa????
Raihan : Permainan coc titik gak pake koma !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Afifah : Ga bisa di instal di hp!!!!
Raihan : Kalau gak bisa mobil-mobilan
Afifah : Mobil-mobilan apaaaa?///
Raihan : Mobil-mobilan bukan sembarang mobil-mobilan tapi mobil robot
Afifah : Aku ga punya duit!!!!!
Raihan : Ah paya banget kalau gak bisa ke kebun binatang yu
Afifah : Kebun binatang dimanaaa? Ragunan?
Raihan : Ya ya ya


Dan begitulah dia yang bercita-cita menjadi seorang dokter hewan, yang mengoleksi berbagai macam hewan piaraan. Keinginannya ketika ulang tahun hanya ke kebun binatang, selalu seperti itu tak pernah bosan wkwkw benar-benar absurd dan nirfaedah postingan kali ini, sorry yaaaa 
Baca Selengkapnya

Sunday, June 11, 2017

Surat Untuk Juni

Juni 2050,
Aku membuka kotak berwarna biru yang tersimpan rapi di atas lemari. Tampak dari luar, kotak ini berdebu dan usang. Ku buka dan ku lihat banyak kertas didalamnya dan beberapa benda yang tampak rapuh. Ku buka dan ku baca salah satu surat tertulis bulan Juni untuk bab memeluk rasa sakit.

Tentang Memeluk Rasa Sakit

Surat Untuk Juni
Cirebon, 3-4 Juni 2017

Bonjour Juin!
Apa kabar? Juni bagiku punya arti sendiri, tidak terasa kini sudah juni lagi. Juni datang dengan suasana yang berbeda dan siap menerima kenangan yang baru. Awal Juni kali ini disambut dengan rintik hujan di pagi hari dan semilir angin dingin, semerbak menebar wangi rindu.
Biarkan aku bertanya satu hal padamu, Juni : Bertemukah kau dengan sang puas dan atau benar senangkah rasa hatimu?
Dan biarkan aku memberikan satu pernyataan padamu, Juni : Non, rien de rien. Non, je ne regrette rien. Ni le bien qu’on m’a fait. Ni le mal; tout ca m’est bien egal.
Aku tiba di Stasiun Cirebon Prujakan siang ini dengan menggunakan kereta yang sama seperti setahun yang lalu. Ya, setahun yang lalu, tahun penuh warna, tahun penuh kebahagiaan. Entah mengapa kini pulang menjadi berbeda, pulang kini mengiris tajam dihatiku, perih, ngilu, ah semua itu tak lain karena disebabkan oleh kamu.
Ketika kini ku sadari bahwa kita tak lagi seperti dulu, bahwa diri kita telah terpisah jauh, bukan tubuh saja melainkan juga hati. Mengingat semua itu membuatku ingin menangis, bukan karena aku cengeng, ah ya mungkin saja bagimu aku cengeng, berlebihan dan apalah itu kata yang sepadan untuk menggambarkan tabiatku. Terlebih dari semua itu, mengingat kenangan kita yang pernah kita ciptakan bersama saat dulu membuatku seperti mengelupas bekas luka yang belum kering, perih, perih sekali.
Mengapa juga ini semua terjadi? Katamu, kau akan menunggu di titik 250? Katamu, kita akan bertemu lagi di stasiun kereta api? Katamu, katamu hanya kekata saja tanpa makna. Kamu spesies penghianatkah? Ya, penghianat kelas kakap, pembual nomer satu.
Kejadian hari ini membuatku merasakan déjà vu, karena tepat di tanggal 4 setahun yang lalu untuk pertama kalinya bertemu setelah dua tahun terpisah. Dengan menaiki kereta yang sama dan waktu yang sama membuatku seperti melihat ke belakang, ini mimpikah? Aku masih belum percaya bahwa pada akhirnya kita berpisah juga. Sepanjang perjalanan ini aku bertanya-tanya, ah resiko aku saja yang memang memiliki ingatan tajam sehingga semua memori tentangmu tak bisa ku lupa. Mengapa juga pada akhirnya kita berpisah? Mengapa kamu yang dulu mencintaiku kini berpaling dariku? Apakah dulu kau tak benar-benar mencintaiku? Namun, ku lihat dari matamu kala itu terpancar ketulusan. Lantas, mengapa kamu berubah begitu cepat? Wanita penggoda seperti apa yang berhasil mengalihkan aku dari hatimu? Lebih baikkah dia dariku? Ku rasa tidak. Aku berjanji pada diriku sendiri, aku tak akan menjadi wanita seperti itu yang dengan seenaknya merebut kebahagiaan perempuan lain. Jika aku berkata demikian, maka kau akan membela wanita itu yang saat ini sudah menjadi kekasihmu. Ah payah! Lalu aku apa? Bedebah! Persetan dengan semua itu! Seseorang pernah berkata bahwa;”sebodoh-bodohnya kamu, jangan pernah rendahkan dirimu dengan merusak hubungan orang lain.” Maka, ku akan pegang teguh prinsip itu.
Ku juga pegang teguh prinsip tentang kepemilikan bahwa walaupun aku tak bisa memiliki apa yang aku mau, setidaknya aku tidak mati-matian merebut milik orang lain.
Juni tak lagi sama, juni telah memberi luka. Hujan di bulan juni benar-benar membuatku terguguh, langit abu-abu dan angin yang membawa semilir rindu, ah nampaknya alam benar-benar mengejekku. Juni tak seindah dulu, juni benar-benar kelabu karena tak ada kamu, juni membawa nyanyian sendu. Bahwa apakah kamu tahu tadi saat keretaku sampai, aku mengingat kejadian setahun yang lalu saat aku malu-malu bertemu denganmu. Kau tahu, kejadian tersebut seperti diputar kembali dan aku menyaksikan kita yang dulu. Mengapa aku begini? Imajinasiku yang terlalu tinggi atau kau dan kenangan kita masih terekam dan bertahta di sistem limbik otakku? Ku rasa itu perpaduan keduanya.
Aku ingin menangis, berteriak sampai histeris. Ini tidak adil! Teramat sangat tidak adil. Mengapa kau menghianatiku? Mengapa kau mengingkari janjimu? Mengapa kau menelan ludahmu? Mengapa dan mengapa, tanpa ku tahu apa jawabnya. Tempat ini menyimpan banyak kenangan, tentang pertemuan dan perpisahan kita yang ku pikir itu bukan perpisahan.
Aku rindu, sangat rindu, namun aku tidak pantas untuk merindukanmu karena kau bukan milikku. Namun, aku juga berhak merindukanmu, selama kau belum sah menjadi miliknya. Ku merindukan juni kita yang penuh cerita, yang penuh canda tawa, yang bahagia, yang penuh dengan... cinta. Juni dimana kita tertawa, tersipu malu, menghabiskan waktu, memandang langit malam yang dihiasi padang bulan, ah ingatkah kamu? Kala itu sungguh indah, hingga alam pun bersuka cita. Aku tidak akan pernah melupakannya, biar saja itu semua menjadi kenangan yang tersimpan rapi di otakku.
Aku bukannya tidak bisa move on dari kamu, aku hanya butuh waktu. Kau tau melupakan orang yang benar-benar kita cinta tak semudah yang dikira, tidak seperti kamu yang baru seminggu putus denganku sudah memiliki pacar baru. Di dalam artikel “The 5 stages of Grieving The End of Relationship” oleh Jennifer Kromberg disebutkan ada 5 tahap yang dilalui seseorang yang sedang berduka (grieving) karena berakhirnya sebuah hubungan; yaitu penyangkalan (denial), marah (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance).
Aku menangis, bukan karena aku menyesali semua yang telah terjadi, tidak, aku tidak akan menyesal. Aku menangis karena bersyukur bahwa semua itu telah terjadi. Maka lebih baik patah hati, dari pada tidak sama sekali.


Tertanda,
Orang yang berjiwa kuat.




Baca Selengkapnya