Wednesday, July 31, 2019

Way - Super Junior

This is the English translation of Super Junior's japanese song, enjoy!

Travelers rise up to move forward as many times,
even in distress mornings or windy nights,
flowers are blooming everywhere, despite the extreme
sunlight or soil with no water
you should not live a life that is full of sadness and regrets
you should know that, we have our own birthday place, even scenery to look out for but
 one day we would be together in a place
you are not alone, let's move forward and look for something that is worth living for
now overcome the days when you were at loss
it's enough to be bothered by the pass
although there is no confirmation, we will get our chance
if there are things you cannot leave behind like farewells or unforgettable dreams 
just take them with you
even we part ways with our own dreams all of it will be the pieces of the puzzle called "LIFE"
when the time comes that you are confuse and hesitated to move forward,
i want you to remember the song of the travelers 
although we are far away from each other, we are still looking up at the same sky
even in such common ways all of this things are our treasure
i'm proud that we have our own perspective and own identity
even if we part ways with our own dreams
with all of this, little by little we move forward in attaining our goals in life!

Baca Selengkapnya

Wednesday, July 24, 2019

Surat untuk Juli

Ini masih tentang kamu (lagi)
Mengapa kau mengabaikanku? (lagi) aku bingung sendiri harus berbuat apa (lagi).
Kau tahu berada di posisiku adalah sebuah keadaan yang tidak mengenakkan! Mengapa demikian? Ya, jelas. Apakah kamu masih belum bisa melihat tulusku? Ataukah kamu masih dibutakan oleh rasa yang dalam pada dia (yang entah siapa)? Hey aku sangat peka, aku tahu kau tidak sedang baik-baik saja.
Setiap kali kau datang padaku, lalu pergi lagi, kemudian datang lagi, dan tiba-tiba hilang tanpa kabar!
Hey, sebenarnya kau menganggapku sebagai apa?
Pelampiasan? 
Aku selalu berpikir positif tentangmu, ya, aku selalu membohongi diriku bahwa kamu baik-baik saja, tidak menyukai wanita selain aku.
Tapi sayangnya semua itu terlihat jelas dari sikapmu yang mengabaikanku, oh ya ini sangat menyakitkan kau tahu? Diabaikan dan dianggap tidak ada oleh orang yang kita sayangi adalah hal yang buruk! Kau tahu kan rasanya?!
Aku tidak bisa menghilangkan rasa ini, aku pun tidak bisa memaksakan rasamu padaku, yang ada hanyalah perlahan-lahan sikapmu itu membunuhku!
Kau tahu, setiap rindu yang ku utarakan namun kau abaikan, itu lagi-lagi menyakitkan!
Bagaimana bisa, rasa ini masih tetap.
Acap kali aku selalu bertanya pada diri sendiri tentunya, apakah kamu mau menemaniku melewati masa-masa tersulit dalam hidupku?
Apakah kamu mau berproses denganku?
Apakah kamu mau menerima segalaku? Apakah kamu?
Itu bukan tentang keraguan, apakah kau melihat ada ragu di dalamku? Tidak.
Hey aku memilihmu, berarti aku percaya padamu!
Kau bilang kau serius denganku, ya aku memang terlalu naif.
Lantas mengapa kau membalas rasaku dengan cara seperti ini?

Atau barangkali ini yang disebut cinta?
Baca Selengkapnya

Surat untuk Juni

“Tidak peduli sejauh apa kau melangkah, pada akhirnya rumah adalah tempatmu kembali.”
Ya benar sekali, dan aku benar-benar meresapi kutipan tersebut setelah sekian lama aku pulang pergi dari rantau ke rumah.
Selama ini, bagiku pulang hanyalah rutinitas saat liburan semester telah tiba dan aku akan menyambutnya dengan suka cita.
Tapi semuanya berubah, pada liburan ini berbeda dari liburan sebelum-sebelumnya.
Aku dilanda sakit yang cukup parah sampai harus dibawa ke rumah sakit. Dalam keadaan sakit itu aku harus pulang ke rumah dan membuat keluargaku cemas. Aku selama ini tak banyak bercerita tentang keadaanku, ya karena selama ini aku baik-baik saja.
Ibu selalu menasehati agar aku selalu sabar, karena bagaimana pun sakit adalah ujian. Pinjami aku hatimu agar aku bisa sesabar engkau, bu.
Dari ibu aku melihat ketulusan dan kesabaran yang terpancar.
Dengan sabar, beliau merawatku yang sedang sakit.
Ketika aku menangis, meski bukan karena sedih, beliau selalu menguatkanku tetapi sesungguhnya aku tahu bahwa beliau tidak sanggup menahan tangisnya.
Bagiku, beliau seperti malaikat. Oh Tuhan, kelak tolong balas beliau dengan surga-Mu.
Tetapi semuanya tidak berlangsung lama, hanya tiga minggu saja, aku harus kembali ke rantau lagi.
Ya, aku mengerti, tiga minggu adalah waktu yang singkat. Belum cukup mengobati luka-luka rindu berbulan-bulan tak bertemu. Belum cukup juga mengobati luka fisik ini.
Tapi aku harus kembali merakit mimpi, aku tidak boleh lemah, tidak boleh menyerah, masa depan yang cerah harus kuraih.

Terima kasih, keluarga adalah segalanya. 
Baca Selengkapnya