Friday, December 23, 2016

Mozaik Dua


Semalam aku bertemu denganmu,
Ah tapi hanya dalam mimpiku
Terasa begitu nyata, kau tahu?
Lagi dan lagi mengapa kau datang dalam mimpiku?
Aku suka, namun itu mengganggu!
Aku jadi ingin bertemu kamu!
Nyata inginku, bukan hanya diangan atau mimpiku
Apa yang kau beri padaku malam itu?
Apa yang kau titipkan padaku pada mimpi itu?
Ah semuanya terasa kelabu!
Kau masih saja mengisi relung jiwaku!
Pun isi otakku penuh dengan bayangmu!
Aku bisa apa untuk melupakanmu?
Persetan dengan semua itu!
Apa arti dari mimpi-mimpiku?
Hey, apakah kau masih mengingatku seperti ku mengingatmu?
Apakah kau merinduku seperti ku merindumu?
Ada satu kenyataan yang mesti diampuni, aku membutuhkanmu!
Dan maaf, aku teramat sangat merindukanmu!
Baca Selengkapnya

Thursday, December 22, 2016

Surat untuk Desember

Depok, 19 Desember 2016
Dear,
Apa kabar? Semoga kamu disana baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah, begitu pula keluargamu; ibumu, ayahmu dan kakak-kakakmu. Aku masih mendoakanmu, semua yang terbaik untukmu.

Aku ingin mengatakan banyak hal padamu, aku ingin menceritakannya disini, aku berharap semoga kamu masih mau membaca suratku ini, aku hanya ingin mengatakan semua ini, aku ingin jujur padamu tentang semua yang ku rasakan selama ini hingga detik ini.

Kau tau hari ini adalah hari ke-300 semenjak kita bersama, arrrgh aku masih belum bisa melupakanmu, aku masih saja memikirkanmu, mengingat semua tentangmu, lebih dari itu aku sangat merindukanmu. Hari ke-300, meskipun kau telah memutuskan pergi dariku, tetapi aku masih menghitungnya entah sampai kapan, ini belum bisa ku hentikan. Dan aku menyadari satu hal, kebersamaan denganmu terasa sangat singkat.

Dan kau tau? Satu hal yang TIDAK PERNAH ku bayangkan adalah tidak lagi menjalani hari-hariku bersamamu. Tidak lagi menjadikanmu seseorang tempatku berbagi segala cerita dan keluh kesah. Tidak lagi menjadikanmu orang yang ku cari saat ku terbangun sebab mimpi buruk dipagi buta. Aku benar-benar tidak tahu harus membayangkan seperti apa jadinya nanti ketika tiba-tiba kamu memutuskan untuk pergi dariku, menyerah atas hubungan yang sudah kita jalani, meninggalkanku dan menyisahkanku sendiri dan memberi luka dihati. Ini sangat berat bagiku, sebab segala hal yang ku jalani selama ini sudah menjadi kebiasaan denganmu, kamu adalah segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaanku. Oleh karena itu ketika tiba-tiba saja kau memutuskanku, aku belum bisa menerima dan menangis seketika, tetapi aku harus menghormati keputusanmu dan menghargai perasaanmu serta hakmu.

Aku bukan tidak bisa hidup tanpamu, ketika kau tidak lagi bersamaku, mau tidak mau kehidupanku harus tetap berjalan juga. Namun, apakah menyembuhkan hati yang terempas karang tajam semudah senja berganti malam? Jawabannya tentu saja tidak, bagiku tidak semudah itu.

Maafkan segala sifatku yang membuatmu terganggu, segala keegoisanku, segala kebawelanku padamu yang tanpa henti merecokimu, mengganggu hari-hari tenangmu, aku yang kekanakan dan manja padamu, dan aku yang arrrrgggh terkutuklah teripang ajaib karena aku pencemburu, aku yang cemburuan meski beribu kali aku jelaskan mengapa aku cemburu mungkin saja kau akan muak mendengar segala penjelasan dan pembelaanku, aku harusnya sadar diri bahwa aku bukan sesiapa buatmu, aku hanyalah gadis biasa, namun yang harus kau tau selama aku denganmu tak ada niat untuk menyakitimu, aku hanya tidak bisa memahami bagaimana menunjukkan maksudku padamu, selama ini aku hanya ingin menunjukkan padamu bahwa aku menyanyangimu dan tak ingin kehilanganmu.

Terima kasih untuk hari-hari penuh warna dan penuh makna selama aku bersamamu, terima kasih untuk hadir dalam hidupku lagi setelah dua tahun kita terpisah, kau adalah jawaban dari do’a yang pernah ku panjatkan, terima kasih telah menjadi perantara Allah untuk menguji hati ini, terima kasih telah mengajarkan arti ketulusan dan kesetiaan, terima kasih telah mengajarkan arti menunggu, terima kasih telah menghiasi hari-hariku dengan tawa candamu, terima kasih telah mengajarkan indahnya jatuh cinta sekaligus memberikan patah hati yang terhebat untuk pertama kalinya dihidupku. Kan ku kenang saat-saat itu, saat dimana aku dan kamu menjadi kita, saat dimana untuk pertama kalinya kita bertemu setelah dua tahun terpisah, saat dimana kita menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk call-an, saat dimana kita menghabiskan waktu berdua ke tempat-tempat yang belum kita kunjungi, saat dimana kita saling mengirim surat hahaha aku tidak akan pernah melupakan itu semua, saat menyadari dengan malu-malu bahwa aku mencintaimu bahwa rasa cinta sejak dua tahun yang lalu telah aku simpan rapat-rapat dan kemudian bisa tersampaikan kepadamu setelah dua tahun kita berpisah, kau harus tau dua tahun lalu hanya aku dan Allah yang tau betapa aku sedang merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya dan betapa bahagianya pada saat aku bisa bertemu lagi denganmu, namun sayang mungkin saja cinta kita hadir bukan dalam waktu yang tepat.

Yang dapat ku ambil pelajaran dari hubungan kita yaitu segala sesuatu butuh proses, mengenalmu mengenal satu sama lain butuh proses panjang kemudian memutuskan untuk saling jatuh cinta butuh proses, dan untuk mempercayai satu sama lain butuh proses panjang, ckckc jatuh cinta itu tidak mudah ya. Akhirnya yang menjadi pertanyaan terbesarku adalah mengapa ada orang yang dengan mudah menemukan pengganti mantan pacarnya dengan sangat cepat, tanpa tahu bahwa ada wanita yang diputuskan olehnya yang masih dalam kondisi belum bisa menerima dan juga masih merasakan kesedihan karena tiba-tiba saja dia memilih untuk putus, benar-benar tidak mudah. Mungkin bagimu karena kita sudah tidak ada hubungan special maka kamu bebas melakukan banyak hal tanpa memperdulikan betapa hancurnya perasaanku. Karena sekali lagi bagiku menerima seseorang untuk menjadi bagian dari hidup kita adalah pekerjaan yang tidak mudah, butuh proses, butuh keyakinan, butuh keberanian. Tapi ada yang lebih berat lagi yaitu melepaskan seseorang yang selama ini menjadi bagian hidup kita.

Aku sadar pada akhirnya jarak yang membentang sejauh 250 kilometer dan ruang yang memisahkan kita pada akhirnya kau akan menyerah, pada akhirnya kau tak sanggup menahan susahnya menjalani hubungan jarak jauh yang kita lakukan selama ini. Aku tidak akan pernah menyalahkan siapapun, aku tidak akan pernah membenci siapapun, aku tidak akan pernah membalas dendam pada siapapun, aku tidak akan pernah menjadi manusia sejahat itu, aku akan tetap menjadi aku. Aku menyadari satu hal yaitu suatu hari orang yang perhatian dari jarak sejauh ratusan kilometer, bakalan kalah sama orang yang selalu ada karena jaraknya dekat denganmu, dan aku tidak menyukai fakta tersebut.

Dan jujur saja aku tidak suka segala sesuatu yang selama ini aku lakukan ke kamu seperti menguap begitu saja, tak bermakna, semua perhatianku, semua pengorbananku, semua penantianku, kesetiaanku, kepercayaanku, semua terbang entah kemana karena kamu tak menganggapku dan seolah dengan mudahnya kamu melupakanku. Dan, aku menyadari diri kita tak sama seperti dulu, namun aku masih tetap pada pendirianku, mencintaimu dengan tulus, maaf.

Jika aku boleh jujur, aku sangat cemburu pada mereka yang dekat denganmu, yang dapat menemuimu tanpa terhalang jarak dan waktu, yang selalu bisa merasakan canda tawa dan senyummu, setiap waktu, yang setiap hari melintas dalam memorimu, berinteraksi secara langsung, aku mencemburuinya, namun yang ku tahu kamu tidak menyukai sifat aku yang pencemburu meski cemburu dalam hal yang wajar, maaf Karena aku merasakan kebersamaan kita begitu cepat berlalu, sedangkan selama ini aku selalu menunggu hari dimana akhirnya aku bisa bertemu, suatu hari dipenghujung bulan desember yang harapanku bisa bertemu denganmu. 

Katamu kau akan menunggu pada jarak 250 kilometer, katanya kau akan menungguku di stasiun kereta, lalu mengajakku ke suatu tempat dimana tempat itu merupakan tempat yang sangat berarti dalam hidupmu. Betapa aku sangat menanti hari itu, hari ketika akhirnya aku pulang ke kotamu, hari dimana semua penantian dan kesabaranku dalam menunggu akhirnya terbayarkan, hari dimana akhirnya aku bisa melampiaskan segala rindu dihatiku, hari dimana akhirnya aku bisa menatap wajahmu secara langsung, satu hari yang ku nantikan dari bulan agustus hingga detik ini, hari ini adalah penghujung desember itu artinya sebentar lagi aku pulang, namun yang membuatku sedih adalah tidak ada kamu yang menungguku lagi, jadi buat apa aku pulang kalau segala penantian dan kesabaranku akhirnya tak terbayarkan, jadi selama ini aku seperti menunggu ketiadaan, ini adalah kondisi absurd dimana menunggu adalah kesia-siaaan, namun aku masih saja berharap ini hanya mimpi buruk :’(

Apakah kamu ingat saat kita berjanji untuk saling membahagiakan? Katamu setiap perasaan yang tumbuh adalah sebuah alasan, alasan bahwa hati patut untuk dipertahankan. Namun, cinta saja belum cukup menyatukan mimpi yang berbeda diantara kita dan menepati janji ternyata tak semudah mengucapkannya.

Apakah kamu juga tau bahwa kenangan bersamamu selalu muncul tiba-tiba? Tak ada satu perasaan pun yang mampu ku sembunyikan ketika mengingatmu. Namun, aku sadar bahwa harapan-harapan yang dulu sempat memudar, harus ku bangun lagi dan ku mulai. Apakah salah jika aku terlalu mencintaimu? Karena cinta bukan tentang bagaimana rasa itu jatuh, melainkan bagaimana ia tetap bisa hidup dihati yang teramat sangat rapuh.
Dan, aku ingin mengatakan padamu, sebenarnya tadi malam aku menelefonmu ingin mengatakan ini tetapi aku menelfon pada waktu yang tidak tepat. Jadi sebenarnya begini, sehari sebelum kamu memutuskanku, aku sempat membelikanmu sesuatu sebagai hadiah yang ku rencanakan ingin ku beri padamu saat kita bertemu, saat nanti kamu menjemputku, namun aku tidak pernah membayangkan kalau ternyata secepat itu setelah aku merencanakan itu kamu memutuskanku. Selama ini aku menyimpan tentang itu, surprise kecilku untukmu, tapi semakin aku menyembunyikan semakin tak tenang aku terus memikirkan ini. Dan, aku ingin bertemu kamu, mungkin untuk yang terakhir kalinya, namun jika kamu memang tak mau bertemu denganku tak apa-apa, walaupun aku terluka tetapi aku akan menghargaimu.

Dan, aku sangat merindukanmu, rindu sosokmu, mata sendumu, suaramu, canda tawamu, arrrgh mengapa susah sekali? mengapa senja membawamu pergi diujung musim panas bulan agustus lalu? Mengapa senja itu pada tanggal 7 agustus saat kau mengantarku di stasiun menjadi pertemuan terakhir kita? Mengapa aku masih belum bisa mempercayainya? Jujur saja, aku tidak suka mengapa pertemuan terakhir kita seperti itu, aku ingin bertemu denganmu karena bagiku ini teramat sangat rumit, aku belum bisa memahami segala sesuatu yang terjadi diantara kita, ini terasa membingungkan, berikanku sebuah penjelasan, aku sulit mencerna semua keadaan ini, aku bingung sendiri. Aku ingin bertemu.

Kau tau? Malam dan kenangan sering kali membuat rindu yang tidak seharusnya ku ulang, pulang, mengiris tajam di dadaku. Semoga kamu mengerti bahwa pertemuan yang dibangun dengan kisah-kisah yang kuat akan menjadikan perpisahan terasa berat. Segala sesuatu yang aku rasakan akan ku simpan semuanya dengan rapih, aku akan selalu menyimpannya di hatiku. Mencintai dan tetap memilih bertahan pada perasaan yang terasa sejak awal memang sudah menjadi pilihan hidupku, semoga kamu mengerti.

Pada malam yang dingin dipenghujung desember,
Afifah Fay



Baca Selengkapnya

Wednesday, December 21, 2016

Happy Mother's Day

Surat dari Ibu
Karya : Asrul Sani
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nahkoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku 
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"
Ibu, terima kasih atas segala cinta yang telah kau berikan, terima kasih telah mengajarkanku banyak hal. Bu, terima kasih untuk semua kesabaranmu dalam mendidik dan menyayangiku.
Ibu, kau adalah guru pertama dalam hidupku. Kau adalah wanita tangguh, wanita terhebat dalam hidupku.
Bu, maafkan segala kesalahanku, maafkan anakmu yang sok sibuk dan kadang mengabaikanmu, maafkan aku belum bisa membalas segala kasih sayang yang kau berikan.
Bu, kau tetap nomer satu dalam hidupku, kau tetap ada dalam hati dan jiwaku. ku kan selalu mendoakanmu, ku akan menyayangimu selamanya.
Bu, terima kasih untuk segala sesuatu yang telah kau berikan dalam hidupku, kau ingin aku selalu jadi yang terbaik, kau rela melakukan apapun demi aku bisa mendapatkan pendidikan yang layak, kau ingin aku lebih darimu, kau ingin aku menjadi orang yang hebat, kau ingin aku menjadi anak yang terbaik dan kau rela menjadi orang yang membuatku sukses tanpa peduli dunia tak mengenalmu.

Bu, terima kasih untuk selalu mendoakanku, aku sadar betul setiap aku merasa beruntung, setiap aku meraih kesuksesan ataupun keberhasilan maka ada satu doa darimu yang dikabulkan Tuhan.
Bu, kasih sayangmu tak akan pernah habis, ku berjanji ku akan menjadi yang terbaik untukmu :)


Baca Selengkapnya