Sunday, December 27, 2015

You Belong With Me




You Belong With Me
Matahari senja begitu indah, kupandangi bias cahayanya sambil duduk di bawah pohon pinus dengan kamu yang ada disampingku. Aku ingat, begitu sering kita melewati saat-saat seperti ini, kita selalu bahagia jika kita memandang langit sore yang elok sambil menunggu senja duduk berdua dan mendengarkan suara kicauan burung gereja yang bertengger diatas ranting. Sore itu selalu indah jika bersamamu dan ditambah lagi dengan pewarnaan senja yang begitu menawan, sungguh anugerah Tuhan yang sempurna.
Kupandangi wajahmu dari arah samping, wajah yang teduhkan hati ini yang selama dua tahun ini menghiasi hatiku dan mewarnai hari-hariku, tahukah kamu aku selalu mengagumi indahnya pewarnaan dirimu.
“Bolehkah jika aku membenci seseorang?” tanyaku memecah keheningan.
“hhmmm…kalau menurut ajaran agama sih jelas ngga boleh tapi kalau diluar konteks agama, umm…pada dasarnya rasa benci itu ketika kita melihat atau bertemu seseorang yang kita benci, namun lama-lama juga akan terlupakan.” Jawabmu lugas, aku tersentak mendengar penuturanmu. Tahu kah kamu aku ingin menceritakan sumber dari rasa benci ini, rasa benci pada seseorang yang entahlah timbul begitu saja ketika ku mengetahui bahwa orang itu menyukaimu. Damn! Aku tak ingin dia menyukai atau ingin merebut apa yang hatiku miliki, tak akan kubiarkan. Tahukah kau kasih, hati ini seperti teriris ketika ku tahu bahwa temanku menyukaimu, kamu kekasihku meskipun ku tahu hatimu dan kamu hanya tercipta untukku, setidaknya aku pandai meyakinkan hatiku bahwa kamu hanya untukku, bukan untuknya bukan untuk mereka, you belong with me baby. Hasrat ku ingin menceritakan padamu namun rasanya sangat sesak, susah sekali untuk mengutarakan padamu bahwa aku tak ingin kehilanganmu, bahwa aku tersiksa ketika ku berada jauh dari jangkauanmu, bahwa hatiku ingin selalu dekat denganmu, bagaimana bisa aku mengutarakan padamu bahwa ada seseorang yang diam-diam mengagumimu dan menginginkanmu, tapi bukan aku sayang! Butiran kristal bening ini tiba-tiba saja meluncur deras di dua belah pipiku, aku terisak.
“Hey kamu kenapa, apa yang terjadi?” ku dengar kamu bertanya, nada suaramu terdengar khawatir.
“aku hanya takut, takut kamu menjauh dariku.” Jawabku singkat namun sanggup membungkam mulutmu. Sejurus kemudian kau mendekap hangat tubuhku, membiarkan aku bertumpu didada bidangmu, ku rasakan detak jantungmu begitu cepat, aku masih terisak, harusnya tadi aku tak usah mengakuinya. Setelah beberapa menit, kamu melepaskan rengkuhan ini lalu kau memandangi wajahku, tatapanmu begitu teduh menghujam jantungku, aku tersipu! Sepersekian detik kemudian kau mengacak rambutku yang tergerai dan tertata rapi.
“hahaha kamu ngomong apa sih, aku masih disini, aku ngga akan jauh dari kamu!” aku mendengus kesal sambil membenarkan tatanan rambutku yang tadi kamu mengacaknya ketika kau menuturkan kata-kata itu, hey tahukah sayang aku sungguh-sungguh berkata seperti itu tapi kau anggap aku hanya bercanda, tidak!
“aku serius, aku takut.” Ujarku jujur, kudengar tawamu mulai lenyap begitu saja, kau menatapku dan tatapan itu begitu teduh, aku menyukai tatapan teduh itu, mata indah itu, mata yang dengannya aku bisa melihat kesungguhan dari setiap ucapan yang kamu lontarkan, mata indah itu yang selalu memancarkan cahaya cinta, mata indah yang dengannya selalu kau ceritakan keindahan dunia padaku saat aku tak ingin bergantung dengan benda menyebalkan bernama kacamata,  matamu mataku juga.
“hey sebenarnya apa yang terjadi, ceritakan padaku!” gelagatku sepertinya membuatmu curiga padaku, adakah kau merasa bahwa aku tak sedang baik-baik saja?
“jika ada seseorang yang lebih mencintaimu daripada aku, apakah kamu akan pergi dariku?”
“tidak!”
“meskipun seseorang itu menawarkan keindahan cinta padamu.”
“tidak.”
“Meskipun dia lebih cemerlang dariku.”
“tidak”
“meskipun dia sangat mengagumi dan menyayangimu.”
“tidak, tidak akan! Tidak akan pernah ada yang bisa menggantikanmu dihatiku!” kamu sedikit berteriak ketika ku menghujammu beberapa pertanyaan yang mungkin membuatmu heran.
“meskipun…” aku terisak
“cukup…!”
“meskipun dia temanku yang sedari dulu menyukaimu sebelum ku mengenal dan dekat denganmu?” air mata ini sudah tak bisa kutahan lagi, aku tak bisa menyembunyikan ini semua, dada ini terasa sesak namun kulihat kamu diam terpaku ketika ku melontarkan kata-kata terakhir itu. Kemudian kau membangunkan tubuh ini, kau rengkuh tubuh lemahku, lalu kau bisikkan kata-kata yang sedikit membuat hatiku tenang, “Tidak, tidak peduli. Hatiku sudah dimiliki wanita yang membuat hari-hariku berwarna, wanita yang sanggup membuatku merasa hebat, wanita yang sanggup membuatku tahu arti hidup, wanita yang mengajariku untuk bisa melihat hal-hal kecil dan yang paling penting wanita itu telah mengajariku arti cinta yang sebenarnya dan kau tahu yang membuatku lebih bahagia lagi yaitu wanita itu kamu, Cuma kamu.”
“tapi aku membenci dia yang selalu ingin tahu semua tentang kamu, aku benci dia yang selalu mengikuti gayaku, aku benci dia yang dibelakangku dia mencoba untuk mencari cara bagaimana aku lepas denganmu, dia terlalu menyayangimu.”
“harusnya kamu bisa membuat dia menyerah akan usahanya untuk merebut aku dari kamu.”
“bagaimana caranya, aku tak sanggup melukai hatinya, dia temanku bahkan dia temanmu juga, dia berteman lebih dulu denganmu sejak aku belum mengenalmu.”
“kau tunjukan saja pada dia bahwa kekuatan cinta aku dan kamu jika disatukan akan menghasilkan kekuatan yang bisa menghancurkan mimpi-mimpi dia yang ingin merebut aku dari kamu.”
“bantu aku…”
“pasti, aku akan membantumu.” Kami terdiam untuk beberapa saat, keheningan mulai tercipta lagi namun aku yakin kita sedang berbicara dari hati kehati, hati ini sangat nyaman ketika kau mengerti aku, ketika ku melihat kesungguhan hatimu mencintaiku, ketika ku melihat sikap dewasamu. Bersama dengan senja yang pergi menyusul sang malam ke peraduannya, kita iringi kepergian senja dengan kisah yang membuat kekuatan cinta kita akan lebih kuat lebih dari sebelumnya, kita tutup kisah ini dengan sosok senja yang begitu indah.
The End
Baca Selengkapnya

Saturday, December 5, 2015

Wherever You Are

Cirebon, 4 April 2015
Detik-detik menjelang Ujian Nasional... 
Hi kamu, iya kamu, kamu yang disitu, apa kabar?
Bagaimana kabar ayah,ibu dan kakakmu? Bagaimana dengan harimu? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu sibuk? Ah aku merindukanmu, sangat. Rasa ini, rasa rindu ini sangat menyiksa batinku, aku ingin bertemu kamu! Tapi kemanakah kamu? Aku tak pernah melihatmu lagi, aku ingin melihat wajah sendumu, aku ingin melihat mata teduhmu, aku ingin mendengar tawa jenakamu, aku ingin merasakan kehadiramu, aku, aku… aku begitu tersiksa tanpamu disisiku. Ini sangat mengkhawatirkan, ini situasi siaga, ah kenapa semenyedihkan ini jika merasakan rindu, ah aku benci kamu! Apakah kamu merindukanku? Ah aku benci aku tak tahu apakah kau merindukanku juga atau tidak.
Sudah tiga tahun ini kita terpisah dan tiga tahun ini aku tak pernah berjumpa denganmu, aku ingin bertegur sapa denganmu, tapi melihatmu saja aku tak pernah, ah payah! Mengapa rasanya begitu lemah, mengapa aku rasanya digerogoti rasa rindu yang sangat membuncah, sungguh ingin kupecahkan saja. Hey kamu, sebenarnya kamu ada dimana? Kamu masih ada diplanet bumikah? Atau jangan-jangan kau diculik oleh alien? Atau apakah kamu tertangkap oleh mata-mata FBI karena kamu melakukan kejahatan gelap? Atau apakah kamu bergabung dengan sindikat berbahaya? Atau apakah kamu sedang bersembunyi karena kamu masuk dalam daftar buronan teroris? Argggh abaikan semua dugaan-dugaam yang tak masuk akal, itu hanya pemikiranku yang sedikit radikal dan aku pusing memikirkannya.
Kamu tahu galau? Ah aku curiga mungkin kamu tak tahu apa artinya, eh bukanku meremehkanmu hanya saja aku melihat fakta bahwa kamu sangat tidak peka dan tidak peduli pada lingkunganmu, jadi aku simpulkan saja kalau kamu itu tidak pernah merasakan bagaimana itu galau, meski aku menyimpulkannya sepihak tanpa seizin kamu tidak apa-apakan? Oke aku jelaskan galau itu bukan nama bakteri ya catat itu, galau juga bukan sejenis virus computer atau barangkali kamu berfikir galau itu nama game terbaru yang sepertinya seru oh maaf saja bukan, galau itu begini saja gampangnya kamu pernah tidak merasa makan tak enak, tidur pun tak nyenyak? Kamu pernah merasa makan tak enak, tidur pun tak nyenyak karena suatu hal? Jika pernah itu merupakan indikasi dari rasa galau.
Kamu tahu tidak? Aku galau, aku galau karena kamu, rasanya sungguh tersiksa. Aku ingin menyapamu, sekedar ingin menyapa saja sangat susah, kamu menghilang kemana sih? Aku kehilangan jejakmu…
Nasihat bijak :
“Don’t trust too much,
Don’t love too much,
Don’t hope too much,

Because that too much can hurt you so much”

Baca Selengkapnya

Saturday, November 21, 2015

Jalanku Masih Panjang


Wahai perasaan
Kau buat pagiku jadi mendung, soreku jadi kelam
Kau buat siangku jadi gelap, dan malam semakin gulita
Kau buat beberapa menit lalu aku gembira,
untuk kemudian bersedih hati...
Wahai perasaan
Kau buat aku berlari di tempat
Semakin berusaha berlari, kaki tetap tak melangkah
Kau buat aku berteriak dalam senyap
Kau buat aku menangis tanpa suara
Kau buat aku tergugu entah mau apalagi
Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang gila
Mengunjungi sesuatu setiap saat, untuk memastikan sesuatu
Padahal buat apa?
Ingin tahu ini, itu, untuk kemudian kembali sedih
Padahal sungguh buat apa?
Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang bingung
Semua serba salah
Kau buat aku tidak selera makan, malas melakukan apapun
Memutar lagu itu-itu saja,
Mencoret-coret buku tanpa tujuan
Mudah lupa dan ceroboh sekali
Wahai perasaan
Cukup sudah
Kita selesaikan sekarang juga
Karena,
Jalanku masih panjang
Aku berhak atas petualangan yang lebih seru
Selamat tinggal
Jalanku sungguh masih panjang....
*Tere Liye
Baca Selengkapnya

Wednesday, July 8, 2015

Tentang Seseorang

Ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Ku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri

Aku benci                                                                         

Aku ingin bingar,
Aku mau di pasar
Bosan Aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya biar ramai, 

biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera

Atau aku harus lari ke hutan lalu belok ke pantai?

(Rako Prijanto dalam film Ada Apa Dengan Cinta)
Baca Selengkapnya

Sunday, June 28, 2015

あやまる (Permohonan Maaf)




Apa yang dimaksud dengan maaf? Dalam bahasa Indonesia, bila kita ingin mengutarakan penyesalan atau meminta pengampunan kepada orang lain, maka hanya satu kata yang diucapkan, yaitu ‘maaf’ apapun kondisinya. Lain halnya dengan bahasa Inggris, paling tidak ada tiga kata yang sering digunakan, yaitu sorry yang digunakan bila mengutarakan rasa simpati dan penyesalan karena sudah berbuat kesalahan, pardon me dan excuse me, bila kita ingin meminta pengulangan misalnya karena kurang jelas, mengganggu seseorang, atau berbuat salah yang tidak disengaja.
Lalu bagaimana halnya dengan bahasa Jepang? Kata-kata maaf yang diucapkan orang Jepang selalu menunjukkan suatu konteks yang sangat mendalam maknanya karena dijadikan suatu cara untuk mengekspresikan berbagai perasaan dan kondisi hati bila seseorang itu memiliki rasa penyesalan. Ungkapan permintaan maaf ini dalam penggunaannya akan berbeda sesuai dengan perasaan, kondisi dan kepada siapa untuk membedakan nilai rasa dan kedalaman rasa penyesalan itu. Kita mungkin tidak memperhatikan persoalan seperti itu karena dalam konteks bahasa Indonesia kata ‘maaf’ tidak memiliki nilai rasa yang berbeda dalam situasi apapun.
Dalam bahasa Jepang sedikitnya ada enam cara untuk menyatakan permintaan maaf yang tentunya disesuaikan dengan kondisinya.
1.      ごめんなさい Gomennasai
Gomen arti yang sebenarnya adalah mengijinkan, melepaskan, menghentikan. Sedangkan nasai adalah kata yang menyatakan permintaan, dalam bahasa Inggris seperti please. Maka bila dilihat secara etimologis, kata ini berarti ‘tolong lepaskanlah, tolong ijinkanlah, tolong hentikanlah’. Apa yang dimaksud dengan permintaan itu semua, maksudnya adalah bahwa seseorang yang meminta maaf itu sebenarnya ingin mengemukakan, bila itu suatu kesalahan dan membuat seseorang marah, maka tolong lepaskanlah kemarahan itu, atau bila kesalahan itu membuat sedih, maka tolong lepaskanlah kesedihan itu, tolong hentikanlah kesedihan itu, dan seterusnya, ini adalah salah satu cara orang Jepang untuk mengungkapkan perasaan menyesal karena bersalah.
Dalam pengungkapannya, gomennasai sering digunakan untuk meminta maaf karena merasa menyesal telah berbuat suatu kesalahan baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.
2.      ごめん ください Gomen kudasai
Kata ini sama dengan gomennasai, bedanya kudasai berarti meminta. Ungkapan ini lebih sopan dari pada gomennasai. Rasa yang ditimbulkan dari ungkapan ini adalah lebih pada maksud akan mengganggu seseorang untuk bertemu atau melakukan sesuatu bersama, tentunya dengan cara yang sopan. Selain itu bisa juga digunakan pada saat kita berkunjung ke rumah orang lain, seperti kata ‘permisi’, ‘spada’, atau ‘assalammu’alaikum’.
3.      すみません Sumimasen
Sumimasen berasal dari bentuk positif kata kerja sumu artinya ‘selesai’, sedangkan sumimasen adalah bentuk negatifnya, maka dapat diartikan menjadi ‘tidak selesai’. Lalu apa kaitannya dengan ungkapan rasa maaf itu sendiri. Sesungguhnya orang Jepang ingin mengatakan apa yang dilakukannya terus-menerus membuat orang terganggu dan tidak selesai-selesai juga, makanya mengatakan ‘tidak selesai’. Sehingga ungkapan ini sering digunakan untuk meminta maaf karena mengganggu, membuat lawan bicara tidak nyaman. Nuansa makna yang terkandung menekankan suatu ungkapan permohonan maaf dengan rasa hormat. Misalnya seorang siswa yang ingin ke belakang ketika belajar di kelas dan meminta maaf, atau seseorang yang ingin mengganggu untuk menanyakan alamat, atau meminta maaf karena mau lewat dan sebagainya.
4.      しっれいします Shisurei simasu
Arti yang sebenarnya dari kata ini adalah ‘melakukan hal yang tidak sopan’, ‘berbuat tidak sopan’. Maksudnya adalah ‘maaf kalau saya tidak sopan tapi bagaimanapun saya akan mengganggu anda’, ‘maaf atas ketidaksopanan saya’. Ungkapan ini diguankan untuk menyatakan maaf karena sesuatu yang ditakutkan telah berbuat tidak sopan atau tidak berkenan dihati lawan bicara. Misalnya pada saat kita masuk atau meninggalkan kelas sehingga diibaratkan dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
5.      おそれ いります Osore irimasu
Arti yang sebenarnya dari kata ini adalah ‘saya merasa takut’., ‘ditakutkan kalau’. Ungkapan ini mengandung nuansa untuk menyatakan perasaan hormat terhadap lawan bicara dan pembicara merasa khawatir kalau-kalau lawan bicara memiliki rasa yang berlebihan atas perlakuan pembicara itu. Misalnya kita ingin meminta lawan bicara melakukan sesuatu dengan rasa hormat.
れい : おそれいりますが、こちらにおなまえをおねがいいたします
            (maaf, tolong namanya disini)
6.      もうしわけございません Moushi wake gozaimasen
Moushi artinya ‘mengatakan’, wake artinya ‘alasan’, dan gozaimasen artinya tidak ada’, maka bila diterjemahkan secara harfiah berarti ‘tidak ada alasan untuk mengatakan’. Apa kaitannya dengan permintaan maaf? Orang Jepang mengatakan ungkapan seperti ini bukan karena mempunyai salah, tetapi lebih karena rasa takut karena tidak mampu memenuhi keinginan lawan bicara, sehingga ia meminta maaf. Misalnya seorang menelepon dan diterima oleh orang lain, kemudian setelah beberapa saat orang yang menerima telefon mengatakan bahwa orang yang dituju sedang tidak ada ditempat.
Namun dalam konteks apabila kata maaf ini sebagai kata benda, maka yang digunakan adalah kata yurushi. Berarti kalau meminta maaf, meminta ampunan, yurushi o kou. Jadi misalkan kita meminta maaf seperti kalimat berikut.
Yurushite kudasai (maafkan/ampuni kesalahan saya)

Ekspresi permohonan maaf yang beragam seperti ini menunjukkan bahwa bangsa Jepang memiliki nilai-nilai yang cukup kompleks untuk dipahami oleh bangsa diluar Jepang dalam hal mengungkapkan rasa penyesalan. Bagi orang Jepang sendiri hal semacam ini bukanlah suatu masalah karena memiliki sama rasa. Bagaimanapun dari sini kita bisa belajar bahwa bangsa Jepang sangat memerhatikan keadaan suatu kejadian dalam menentukan suatu tindakan, begitu pula saat meminta maaf.


Source : Buku Bahasa Jepang kelas X
              Google Image
Baca Selengkapnya

Sunday, May 10, 2015

PUISI PERPISAHAN

Perpisahan


                                               Afifah F


Masa telah berganti,
Bersama sejuta kenangan yang menghampiri
Takkan ada lagi keceriaan seperti dulu
Yang masih terekam jelas dalam benakku
Bunga-bunga mengatup lalu layu, mati
Daun-daun berguguran, tak beraturan
Jika aku harus memilih, aku tak memilih
Jika aku bisa memutar waktu, kan ku putar waktu
Masa-masa indah yang kita lalui
Bersama kawan,lawan, musuh jadi satu
Awalnya ego menyeruak dalam jiwa kita
Akhirnya bercampur aduklah semua rasa
Tapi, kenapa harus diwaktu terakhir?
Waktu terakhir bersama
Selalu seperti itu tak berubah
Ingin aku selalu bersamamu
Namun, aku sadar setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan
Begitulah hukum alam, apa dayaku?
Akhirnya diri kita tak sama seperti dulu
Kita harus berpisah, harus jadi dewasa
Tak ada sahabat, bertemu kawan baru
Bertemu dengan sesuatu yang belum kita tahu
Kita harus menghadapi dunia yang sesungguhnya
Dan kita kan berjumpa lagi suatu hari nanti bersama kesuksesan yang kita raih




Baca Selengkapnya

Thursday, April 2, 2015

Grammar untuk TOEFL

Conditional Sentences (kalimat pengandaian)
Yaitu kalimat yang menjelaskan suatu pengharapan, terdiri atas main clause dan if clause.
Terdapat 3 jenis conditional sentences yaitu :
1.      Type 1 => future real condition
Menunjukkan suatu kejadian yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.
Rumus :
IF + Subject Present + Subject + Future Tense

            contoh :
Ø  If I have money, I will go to London (jika saya punya uang, saya akan pergi ke London)
Ø  If you change your bad manner, he will love you (jika kamu merubah kebiasaan burukmu, dia akan mencintaimu)
Ø  If she comes here, I will go to with her (jika dia datang kesini, saya akan pergi sama dia)
*kunci type 1 yaitu if simple present… will

2.      Type 2 => present-unreal conditional
Menunjukkan suatu kejadian/peristiwa khayalan/tidak nyata terjadi
IF + Subject + Simple Past + Subject + Would + Verb 1

Contoh :
Ø  If she were a moon, he would be a star (jika dia (perempuan) menjadi bintang, dia (laki-laki) akan menjadi bintang)
Ø  If I had money, I would go to  a super show concert (jika aku punya uang, aku akan pergi ke konser super show)
Ø  If I had wings, I would fly around the world ( jika aku punya sayap, aku akan terbang keliling dunia)
*kunci type 2 yaitu past tense (pake verb 2)… would

3.      Type 3 => past-unreal conditional
Suatu kejadian yang bertolak belakang dimasa lalu tidak mungkin terwujud karena hanya khayalan/angan-angan.
Rumus :
Subject +Past perfect + Subject +Would/Could + Have + Verb 3

Contoh :
Ø  If he had studied English, he could have gotten a good job (jika dia dapat belajar b.inggris, dia akan dapat pekerjaan yang bagus)
Ø  If I had lived in japan, I would have studied hard
Ø  If we had been thirsty, we would have drink some water

 *kunci type 3 yaitu if+subject+had+been+object…subject+would/could+have+verb 3
atau
if+subject+had+verb 3+object…subject+would/could+have+verb 3

Baca Selengkapnya

Grammar untuk TOEFL

Lanjutan materi grammar untuk TOEFL ya...




Gerund
Gerund adalah kata kerja (verb) ditambah –ing yang berfungsi sebagai kata benda  (noun) atau yang dibendakan.
Fungsi gerund :
1.      Gerund as subject
Ø  Singing can make me happy (bernyanyi membuat saya bahagia)
Ø  Smoking is bad for our healthy (merokok buruk untuk kesehatan)
Ø  Reading book is good activity for us (membaca buku adalah aktivitas yang baik untuk kita)

2.      Gerund as object
Ø  I love dancing
Ø  My mom likes cooking delicious food
Ø  I enjoy story telling
3.      Gerund as subject complement
Biasanya sebelum complement didahului oleh to be
Ø  My hobby is listening to the music
Ø  Her favorite hobby is writing a story
Ø  My favorite food is eating meatball
4.      Gerund sebagai objek dari preposisi, terletak setelah preposisi misalnya for, before,without, in, at, after
Ø  They left without saying anything
Ø  Don’t enter this class before saying salam
Ø  Miss rose is good in teaching English
5.      Gerund setelah kata NO!
Ø  NO smoking!
Ø  NO standing here!
Ø  No wasting your time
6.      Gerund setelah possessive adjective (my,your,his,her,our,them,it)
Ø  I like his smiling
Ø  They see my acting
Ø  Don’t erase your writing
7.      Gerund setelah kata kerja (verb) yang sudah pasti diikuti oleh gerund.
Kata-kata kerja dibawah ini harus dihafalkan
Admit
Continue
Involve
Recommend
Advise
Deny
Keep
Regret
Allow
Delay
Like
Remember
Anticipate
Despise
Love
Report
Appreciate
Discuse
Miss
Require
Avoid
Dislike
Neglect
Resent
Begin
Mind
Permit
Resist
Can’t bear
Dread
Pastpone
Risk
Can’t help
Encourage
Practice
Start
Can’t see
Enjoy
Prefer
Stop
Can’t stand
Finish
Propose
Suggest
Cease
Forget
Quit
Tolerate
Complete
Hate
Recall
Try
Consider
Imagine
Recollect
Understand

Contohnya :
Ø  My mom keeps cooking in the kitchen
Ø  Do you mind opening the window please?
Ø  We started studying English in 2006

 selamat belajar & semoga bermanfaat^^
Baca Selengkapnya