Wednesday, November 29, 2017

Surat untuk November

(1)
Masih juga aku mengingatnya,
Segala sakit dan perih dalam jiwa,
Khianat yang kurasa,
Kau bungkus cinta dengan kesetiaan, katanya.
Namun, kau membelah diri, mendua namanya.
Benci aku dibuatnya!
Mengapa juga kau ciptakan dusta?
Jika benar cinta, mengapa saat itu kau hadirkan dia?
Cukup sudah! Mengapa aku yang harus terluka?
Aku, kamu, dan dirinya adalah segitiga tak mungkin!
Biarlah kau rasakan kebahagiaan semu itu!
Menjerit aku mencari oase bagi jiwa yang sakit
Namun tak juga aku menemukan penawar sakit.

(2)
Lelah degan semua yang terjadi,
Namun aku bisa mengambil pelajaran yang sangat berarti
Kuucap terima kasih atas segala hal yang terjadi
Darimu aku belajar menghargai apapun yang terjadi
Terima kasih sekali lagi
Ku temukan jiwa lain yang lebih menghargai hati dan diri ini
Biar kusimpan semua kisah antara aku, kamu, dan dia sebagai pelajaran agar aku tak melakukan hal yang sama
Cukup sudah, kurasa cukup sampai di sini saja
Dan berbahagialah...
Berbahagiala dengan dia.

Dan biarkanlah aku juga berbahagia dengan jiwa baru yang kucinta.

29 November 2016 & 29 November 2017 
Afifah F
Baca Selengkapnya