Pada jiwa yang kusebut
cinta,
Ada banyak hal yang
ingin kujelaskan, namun sulit kujelaskan,
Tentang bagaimana isi
hatiku padamu, tentang kamu di pandangku,
Tentang kasih dan kisah
kita.
Kukirimkan surat ini teruntuk
dikau; jiwa yang kucinta,
Agar kau tahu bagaimana
isi hati, agar kau nanti bisa memahami, agar kau tak salah paham lagi,
Karena lebih mudah
bagiku menuliskannya daripada mengutarakan secara langsung.
Pada jiwa yang kusebut
cinta,
Aku masih ingat betul
bagaimana kita berjumpa di tempat yang penuh kisa nun jauh di sana,
Aku masih mengingat
dengan jelas bagaimana awal kita berkenalan,
Lalu semua kenangan
setelah itu masih terpatri di memoriku,
Tentang hari-hari di
mana kau mencoba mendekatiku,
Tentang tempat pertama
yang kita kunjungi kala sore hari hampir senja,
Tentang gerak-gerikmu
yang salah tingkah,
Tentang bersepeda
beriringan berdua,
Tentang kisah-kisahmu
yang membuatku terpana.
Tahukah kau, saat itu
aku yang masih terluka sebab masa lalu kemudian perlahan-lahan mumbuka hatiku,
Semua luka-lukaku
diperbaiki oleh hadirmu.
Sampai pada suatu
ketika, hatiku membuncah, hariku penuh warna sebab segala tawa yang kau bagi
padaku, hingga membuat sendu tak sudi mengganggu.
Sampai tiba pada satu
titik, aku sadar bahwa aku jatuh hati pada caramu yang jatuh hati padaku!
Aku menjadi salah satu
wanita yang bahagia sebab kau cintaiku; reda hatiku, tenang jiwaku!
Pada jiwa yang kusebut
cinta,
Setelah sekian lama
kita bersama,
Apakah rasa cinta mudah
datang dan pergi sesuka hati?
Aku menyayangimu dan
rasa itu menetap di hatiku, namun apakah kau pun begitu?
Mengapa kau
mendiamkanku? Mengapa datang dan pergi sesukamu?
Segala hal tentangmu
menjadi sebuah kebingungan bagiku dan rasa takut akan kehilanganmu semakin menguasai
diriku!
Persetan dengan hatimu
yang tiba-tiba bercabang!
Mengapa juga kau
hadirkan dia? Lantas aku ini apa atau siapa bagimu?
Apakah aku adalah yang
ada dan yang tiada?
Semua harapan-harapan
yang kau beri adalah utopia,
Semua kata manis yang
kau ucap adalah mungkin isapan jempol belaka,
Dan semua kasih dan
kisah yang kubagi adalah sia-sia, sebab kau tak sadari, sebab kau tak syukuri!
Tak mengapa, aku
mencoba menguatkan diri sendiri!
Coba kau resapi ini;
Sebelum aku hilang
ditelan keabadian, semoga kau sadar bahwa aku ada bukan untuk disia-siakan,
Sebelum kau pergi dan
atau hilang dari semestaku, coba kau tanya pada sajadah hitam itu berapa banyak
kusebut namamu dalam doaku.
Pada jiwa yang kusebut
cinta,
Sudahkan kau
melupakannya?
Sudah cukup hatimu
patah sebab ia yang tak sekalipun menghargaimu!
Sudahkah kau menyadari
bahwa aku punya tulus yang tak bisa ia beri?
Sudahkan kau mengerti
bahwa aku punya kasih yang terkasih?
Sudahkah kau pahami
bahwa hatiku hanya ada kau seorang diri?
Kamu berhak bahagia,
maka lihatlah aku, sadarlah, dan kembalilah
mari bergabung dengan kami di ionqq_com
ReplyDeletemenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera bergabung yuk dengan kami ^^