Wednesday, September 19, 2018

Surat untuk Agustus


Mengapa kau mendiamkanku lagi?
Ada apa denganmu?
Pertanyaan itu selalu terlintas di benakku
Apakah kau tahu bahwa aku mengkhawatirkanmu?
Namun nampaknya kau tak mengacuhkanku
Mengapa? Aku bingung sendiri...
Aku tidak mengerti, sama sekali tidak mengerti!
Apakah aku salah?
Jika tidak, lantas mengapa?
Baru sekejap saja aku merasakan bahagia, bisa bertemu kamu lagi, bisa bercakap lagi, lalu tiba-tiba hilang lagi!
Mengapa harus aku?
Mengapa tak ada waktu untuk aku?
Tidakkah kamu tahu bahwa aku butuh kamu!
Aku sangat rindu!
Mengapa tidak kau temaniku melawati masa-masa terberat dalam hidupku?
Mengapa kita tidak berjalan beringinan, bergandengan tangan
Mengapa memilih pergi?
Atau jikalau kau sedang berada di dalam masa-masa terberatmu, mengapa tidak kau bagi saja denganku?
Aku tidak mau berasumsi apapun tentangmu karena aku takut asumsiku keliru
Aku mencoba untuk diam, meskipun otakku penuh akan pertanyaan tentangmu
Mengapa kau mengabaikanku?
Yang kutanamkan dalam diri bahwa sekarang kau sedang baik-baik saja,
Bahwa mungkin kau sibuk dengan kehidupanmu,
Bahwa aku memang bukan sesiapa bagimu,
Bahwa memang entah...
Jadi aku mencoba untuk tidak bertanya lagi because when you already know that the answer will hurt you, respect your heart and don’t ask!
Dan berdamailah dengan dirimu sendiri...


No comments:

Post a Comment