Pada
liburan semester kemarin, aku menghabiskan waktu berlibur ke rumah nenekku di
Kediri, Jawa Timur. Perjalanan dari kotaku ke Kediri memakan waktu sekitar 12
jam menggunakan kereta api. Setelah sampai di stasiun kereta api, aku menggunakan
taksi untuk menuju rumah nenek yang ditempuh sekitar satu jam dari stasiun
Kediri.
Esoknya,
aku dan sepupuku menghabiskan waktu berjalan-jalan ke kota Kediri. Ketika sore
tiba, kami mengunjungi Simpang Lima Gumul (SLG) yang terletak tepat di tengah
lima jalur arah Kediri, Menang, Pare, Pesantren, dan Plosoklaten. Monumen
Simpang Lima Gumul ini merupakan bangunan yang menjadi ikon Kediri. Bentuknya
menyerupai Arc de Triomphe, yang berada di Paris, Prancis. Ketika aku
mengunjungi monumen SLG, suasananya sangat ramai karena saat itu bertepatan
dengan akhir pekan sehingga banyak wisatawan yang menghabiskan waktu menikmati
suasana kota Kediri di malam hari. Aku melihat banyak orang yang sedang berfoto
di monumen SLG serta banyak juga yang sedang menikmati kuliner Kediri di
angkringan sekitar monumen.
Aku
dan sepupuku mengelilingi monumen yang sangat mirip dengan Arc de Triomphe,
bedanya monumen ini melambangkan sejarah berdirinya Kediri. Ketika aku dan
sepupuku sedang berswafoto di depan ikon Kediri tersebut, tiba-tiba ada yang
memanggil namaku. Awalnya aku mencari sumber suara yang memanggil namaku
diantara banyaknya orang yang memadati area monumen, namun aku belum tahu dari
mana suara itu berasal. Setelah itu, muncul sosok perempuan yang tidak asing
bagiku yang mendekatiku dan memanggil namaku lagi, saat itu juga aku terkejut
karena aku tak menyangka bisa bertemu lagi dengan sahabat lamaku yang sudah
lima tahun tidak bertemu.
Senang
rasanya dan tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan sahabat lamaku, padahal
kami satu kota, namun anehnya kami baru bisa bertemu lagi di tempat yang jauh
dari kota kami. Akhirnya, aku dan sahabatku menghabiskan malam itu dengan
bertukar cerita dan melepas rindu.
Aku
sangat senang bisa menghabiskan waktu liburanku di kampung karena di sini aku
bisa melakukan banyak hal yang mungkin tidak bisa aku lakukan di kota, seperti
bersepeda mengelilingi kampung, melihat hamparan padi yang sangat luas, menghirup
udara yang masih segar, serta masih banyak ladang tebu dan jagung yang tidak
bisa ditemui di kota. Di sini juga masih banyak pohon hijau yang menambah indah
pemandangan. Aku bertemu dengan wajah-wajah baru, bertemu dengan sahabat lamaku
serta aku juga bisa menambah pengalaman dan pengetahuan akan budaya baru yang
belum aku ketahui sebelumnya.
No comments:
Post a Comment