Pada dasarnya, Syariah adalah jalan yang
menuntun kita menuju ridho Tuhan dan surga-Nya. Satu-satunya
cara untuk menggapai surga adalah dengan patuh dan berserah diri kepada Allah.
Hukum syariah terdiri dari berbagai macam
hukum. Keseluruhan Islam juga termasuk di dalam Syariah. Jadi
Syariah mengajarkan kita tentang iman kepada Allah, hal-hal yang
wajib dilakukan, dan yang diharamkan.
Syariah menjelaskan tentang keenam
rukun iman, yaitu:
1.
Iman kepada Allah
2.
Iman kepada para malaikat
3.
Iman kepada kitab-kitab
Allah
4.
Iman kepada para rasul
yang telah diutus Allah
5.
Iman kepada hari kiamat
6.
Iman kepada Qadha dan Qadar
yang merupakan ketetapan Allah.
Lalu syariah juga menjelaskan kelima rukun
Islam, yaitu:
1.
mengucapkan dua kalimat syahadat.
2.
kewajiban shalat 5 waktu.
3.
membayar zakat.
4.
berpuasa di bulan Ramadhan.
5.
berhaji ke Mekkah jika mampu.
Tapi juga ada perbuatan
ibadah lain yang dilakukan seorang muslim. Misalnya berdo’a kepada Allah ketika
memerlukan sesuatu. Berdo’a juga mempunyai etika dan adab-adab tertentu.
Juga berkurban, ada
hewan-hewan yang boleh dimakan dan juga hewan-hewan yang tidak boleh dimakan.
Dan juga masalah dalam
melakukan transaksi keuangan. Transaksi jenis apa yang diperbolehkan dan transaksi
jenis apa yang tidak diperbolehkan, misalnya dilarang menerapkan riba/mengambil
bunga, Semua hal ini dijelaskan dalam Syariah.
Jadi hukum
Syariah adalah jalan hidup yang menyeluruh untuk segala aspek kehidupan
manusia. Syariah tidak hanya mengajarkan bagaimana cara beribadah,
tapi juga meliputi bagaimana cara kita berinteraksi sesama manusia.
Dan Islam juga punya
sistem ekonomi sendiri. Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad menjelaskan sebuah
sistem ekonomi berbasiskan syariah,
termasuk ketika berdagang, dan sebagainya.
Al-Qur’an juga
menjelaskan aturan-aturan untuk para penguasa. Juga untuk hakim
ketika menghakimi, bahkan salah satu sifat Allah adalah As-Syari
yang berarti Sang Pembuat Hukum.Jadi hanya
Tuhan-lah yang punya hak dan pengetahuan untuk menetapkan kepada manusia
tentang apa yang benar dan yang salah, tentang apa
yang sah dan apa yang tidak sah. Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa
mereka mempunyai pengetahuan untuk menentang yang telah ditetapkan Allah,
maka sebenarnya mereka telah menyetarakan diri dengan
Allah, dan tentu saja tidak ada seorang pun yang dapat setara dengan Allah.
Dengan begitu, di dalam
Syariah juga ada sistem hukum. Sebuah hukum yang mengatur hubungan
kita sesama manusia, misalnya pernikahan/perceraian.
Islam juga punya sistem
politik. Ada sebuah sistem yang mengatur bagaimana caranya umat muslim
memerintah, dan ini dijelaskan dalam Al-Qur’an. Ini disebut sistem Khalifah dan sistem ini harus
dimiliki seluruh negeri muslim, mereka harus mempunyai satu orang penguasa yang
menerapkan dan memerintah masyarakat sesuai dengan
petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad S.A.W.
Dan tentu saja umat muslim
percaya bahwa Syariah adalah jalan kehidupan yang paling benar. Syariah yang
mengatur bagaimana manusia melakukan urusan mereka, karena sudah menjadi sifat
dasar manusia, kapanpun kita membuat peraturan atau menerapkan keputusan, pastinyaperaturan
dan ketetapan itu dipengaruhi oleh pemikiran kita sendiri.
Misalnya jika masuk dalam
suatu grup dalam masyarakat, misalnya kasta para pedagang.Maka
tidak dapat terhindarkan bahwa akan membuat hukum/ketetapan yang
menguntungkan golongan.
Begitu juga dengan orang-orang miskin,
jika mereka membuat suatu hukum, maka mereka akan membuat hukum yang
menguntungkan dan dipengaruhi situasi mereka.
Jadi pada
kenyataannya para politisi, hakim, dan penguasa, mereka membutuhkan kita,
mereka butuh dukungan dan uang kita, tapi Allah tidak
membutuhkan apapun, Allah tidak butuh kita menyembah-Nya, Allah tidak perlu
kita untuk mengikuti hukum-Nya, tapi Allah S.W.T. peduli kepada kebutuhan kita.
Maka dari itu, tidak
seperti hukum ciptaan manusia yang dipengaruhi
kepentingan mereka masing-masing, hukum Syariah
bersifat sempurna. Syariah berasal dari Allah yang tidak terpengaruh oleh
sifat dan kesalahpahaman manusia.
Jadi inilah mengapa kita
percaya bahwa Syariah adalah sistem keadilan yang sejati. Karena Allah-lah yang
paling mengetahui kebutuhan kita, Allah lebih mengenal kita daripada kita
mengenal diri kita sendiri. Dengan begitu, kita harus berserah diri sesuai
dengan apa yang Allah wahyukan.
Dan itulah mengapa
Al-Qur’an memperingatkan orang-orang yang tidak memerintah sesuai dengan apa
yang telah Allah wahyukan, seakan-akan mereka menjadi kafir dan terjatuh ke
dalam kefasikan.
Al-Qur’an telah
memperingatkan umat Yahudi dan Kristen karena mereka
telah menobatkan rabbi dan pendeta mereka sebagai
Tuhan. Ketika Nabi Muhammad membacakan ayat Al-Qur’an, ada salah satu
sahabatnya yang mantan Kristen berkata “Ya Rasulullah, kami tidak menyembah
pendeta atau rabbi kami.” Nabi Muhammad menjawab “Tapi bukankah mereka
menghalalkan sesuatu yang Allah haramkan? Dan bukankah mereka mengharamkan apa
yang Allah halalkan, dan kau menerimanya?” Ketika sahabat itu mendengar
jawabannya, dia berkata “Ya, kami melakukan itu.” Kemudian Nabi Muhammad
S.A.W. bersabda “Dengan cara itulah kau sama saja menyembah mereka.”
Dengan kata lain,
menghalalkan yang telah Allah haramkan, dan mengharamkan yang
telah Allah halalkan, sama saja menganggap dengan menyetarakan
diri dengan Allah.
Ini tentu saja merupakan
peringatan yang keras juga kepada umat muslim. Jadi umat muslim harus
mengikuti Syariah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah
Nabi Muhammad.
Bahkan Allah
memperingatkan dan bersumpah “Ketahuilah Demi Tuhanmu, mereka tidak memiliki
iman yang benar hingga mereka membuatmu Muhammad, sebagai hakim dalam
perselisihan di antara mereka, dan tidak ada penolakan dalam hati mereka
terhadap hasil keputusanmu, dan tunduk padanya dengan ketundukan yang
sebenar-benarnya.” Dan ini dengan jelas menunjukkan bahwa setiap muslim
harus mencontoh sunnah Nabi Muhammad dan Al-Qur’an. Kapanpun
kita berselisih paham, maka kita harus kembali
berdasarkan apa yang diajarkan nabi Muhammad dan Islam.
Jadi sebagai kesimpulan,
Syariah adalah jalan yang menuntun kita kepada Allah dengan
mengikuti ketetapan-Nya dalam
Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad, sehingga kita mendapat
ridho dan surga-Nya, juga agar dijauhkan dari kemurkaan
Allah.
Sumber :
No comments:
Post a Comment