Juli
Itu adalah saat bahagiaku.
Bermandikan cahaya mentari yang menyejukkan jiwa.
Aku tidak takut kepanasan, aku tidak benci kehujanan. Bahkan
kedinginan pun aku bisa melawannya. Semua itu tidak ada apa-apanya karena
jiwaku terpenuhi oleh emosi bahagia.
Itu adalah saat terindahku
Jiwaku terpenuhi oleh jiwa yang bijaksana, yang memperdulikan
hingga aku lupa diri, bahwa aku mencintai diriku lebih lagi.
Itu adalah momen yang terkenang dan terekam jelas dalam
benakku.
Bau wangi, indahnya mentari, dinginnya suhu di pagi hari.
Tempat nun jauh yang selalu ingin aku datangi.
Bertemu dengan jiwa-jiwa luar biasa, yang takkan terlupa.
Di tempat itu. Sebuah memorabilia.
Itu adalah dulu, itu adalah masa lalu.
Hanya singgah, tidak sungguh.
Dan benda itu telah sirna. Perlahan memudar, lalu lenyap.
Namun, aku tetap abadi.
No comments:
Post a Comment