Sudah lama sekali aku tidak menulis di blog ini, maafkan aku
bukan karena aku mengabaikanmu, bukan karena aku melupakanmu, bukan karena
sudah tidak ada lagi cerita melalui surat yang ku tulis setiap bulannya. Aku hanya
sok sibuk sehingga aku tidak bisa meluangkan waktu untuk sekadar menulis
sepatah kata atau menuangkan cerita di blog ini. Aku rindu menulis. Bagiku,
menulis adalah media paling mudah dalam menyembuhkan segala luka.
Aku rindu padanya, tapi apakah rindu ini dibalasnya? Aku hanya
menduga bahwa rinduku tak dibalasnya, bahwa barangkali ia merindukan yang lain.
Ini hanya dugaan, hipotesa, mengingat bahwa aku akan selalu mencoba berpikir
positif tentangnya.
Apakah kau pernah merasakan diabaikan begitu saja? Aku sepertinya
sering. Misalnya ketika di kolom obrolan pesan hanya diread saja. Lebih menyakitkan pesan diread saja atau tidak diread
sama sekali atau bahkan didiamkan tanpa kejelasan. Ah iya mungkin baginya itu
sesuatu yang tidak penting, sama sekali tidak penting.
Terkadang lebih menyakitkan ditinggal begitu saja tanpa
kejelasan. Hey, apakah dia tahu bahwa aku memikirkannya, bahwa aku mengkhawatirkannya.
Bayangkan saja bagaimana rasanya.
Apakah kau juga pernah merasakan mencinta seseorang yang sama
untuk waktu yang lama? Aku sudah merasakannya sampai saat ini sejak pertemuan
pertama di tiga tahun lalu.
Tapi, apakah dia juga sama? Entahlah.
Bahwa sahabatku selalu menanyakan hubunganku dengannya. Bagaimana
ku menjawabnya? Karena pada dasarnya aku juga tidak tahu hubungan kita apa.
Nampaknya aku memang bukan siapa-siapa, I mean, mungkin memang
dia tidak menganggap eksistensiku. I just
a speck of dust within the galaxy.
No comments:
Post a Comment