ibu, aku ingat betul saat matrikulasi dulu aku membacakan puisi ini dan aku ingat betul bagaimana tiba-tiba saja butiran bening mengalir didua belah pipiku, ah sangat klise tapi bagimanapun juga aku mencintaimu^^
Ibunda
Tercinta
Karya
Umbu Landu Paranggi
Perempuan
tua itu senantiasa bernama:
Duka
derita dan senyum yang abadi
Tertulis
dan terbaca, jelas kata-kata puisi
Dari
ujung rambut sampai telapak kaki
Perempuan
tua itu senantiasa bernama:
Korban,
terimakasih dan ampunan
Dengan
tulus setia telah melahirkan
Berpuluh
lakon, nasib sejarah manusia
Perempuan
tua itu senantiasa bernama:
Cinta
kasih sayang, tiga patah kata purba
Diatas
pundaknya setiap anak tegak berdiri
Menjangkau
bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya
kereeennn
ReplyDeleteTerimakasih sist :)
ReplyDelete