Surat untuk Desember
Desember datang lagi dengan segala
kenangan yang masih melekat di benak dan hati
Desember yang dingin, sedingin dirinya
yang tiba-tiba pergi tanpa kata pamit, sampai jumpa, apalagi kata pisah
Desember yang pilu, yang pada hari itu
dia memutuskan untuk pergi dariku, pergi bersama kekasihnya yang baru.
Desember yang kelabu, yang telah
merenggut dia dari aku yang selalu merindu
Desember mengapa kau selalu seperti
itu? Selalu saja menorehkan kenangan yang pahit untuk ku ingat, namun aku bisa
mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang dalam pedihnya bulanmu
Desember yang abu-abu, hanya ada hal
itu dalam memoriku
No comments:
Post a Comment