Halo Feb, Februari maksudku.
Sudah Februari (lagi), bulan kedua dari dua belas bulan yang
ada; bulan kasih sayang katanya.
Entah bagaimana asal-usulnya, kau menjadi simbol dari kasih
sayang. Namun, aku sadari bahwa orang-orang yang tersayang terlahir di bulan ini.
Jadi, aku setuju saja bahwa kau dilimpahi kasih sayang.
Semua berawal dari sini, surat yang tertulis di Februari.
Bintang dan bulan yang terbentang di kejauhan, berpendar di
langit malam, tidak akan pernah diperbandingkan meskipun terlihat berdampingan.
Tiap entitas memiliki timeline
hidupnya masing-masing, pun juga kesuksesan, kesempatan bersinar seluas
kerlap-kerlip bintang di langit.
Bahwa individu memiliki peluangnya masing-masing. Gapai asa,
kejar mimpi. Teruslah berlari.
Kita adalah bintang di kehidupan kita, jadilah yang paling
bersinar.
Jadi apa saja yang kau inginkan, jangan dibatasi, kau berhak
atas hidupmu sendiri.
Berusaha terus lakukan yang terbaik, diiringi doa tanpa henti
karena hasil tak akan mengkhianati.
Doa ini akan menembus ke keabadian, melampaui ruang dan waktu,
semesta mendengarku.
Just enjoying your little
step and moments. Everyone has their own timeline.
Setiap entitas diciptakan-Nya dengan potensi yang berbeda,
setiap individu memiliki porsi bahagianya masing-masing. Maka bersyukurlah…