Adalah bulan yang penuh
kesibukan, namun persetan dengan rindu yang tetap saja datang.
Mengapa demikian?
Adalah bulan yang sama seperti
sebelumnya, yang sejauh dapat kukenang engkau tetap belum datang.
Adalah bulan masih penuh kenangan
tentang dikau yang sembunyi dimana?
Aku harus menanyakan ke siapa? Bahwa
aku masih rindu, bahwa aku hanya bisa terdiam.
Sebuah pesan tak jadi kukirim
yang sejujurnya ingin sekali kusampaikan, namun ku tahu bahwa kau akan
mengabaikanku untuk kesekian kalinya.
Mata sendumu menyiratkan tanda tanya,
Mulutmu yang hanya melontarkan
sedikit kata, pun menyimpan rahasia.
Mengapa tak kau katakan saja, katakan
yang sejujurnya, tapi kumohon jangan katakan kalau kau sudah tak mencintaiku
karena itu teramat sangat menyakitkan!
Karena luka akibat masa dimana
aku disakiti pun masih menyisakan trauma,
Namun kau sudah mengatakannya
bahwa kau tak mencintaiku dan kata-kata itu masih terngiang dibenakku, mengapa
kau setega itu?
Aku takut, takut kehilangan jiwa
yang sejatinya bukan milikku!
Aku gundah, gundah karena
memikirkan bagaimana seandainya semua ini tidak terjadi!
Aku rindu, aku ingin bertemu!
Semua yang kusebutkan adalah
bentuk pernyataan atau pertanyaan yang pada akhirnya aku tak tau apa jawabnya
karena kau hanya diam membisu. Dingin.