Sunday, January 6, 2019

Surat untuk November

Kau hadir lagi, selamat datang kembali di hatiku yang masih ada kamu.
Kau datang lagi pada hariku yang masih saja penuh dengan rindu padamu,
Tuan pemilik sejuta cerita, yang tetap menjadi jiwa yang kucinta, aku senang sekali pada akhirnya kau kembali padaku,
Betapa aku bahagia kala kau jelaskan semua rasa yang masih ada dalam hatimu sampai aku tersipu hingga berlinang air mataku; tenang ini bukan air mata duka melainkan suka cita.
Tuan pemilik hati yang kembali lagi ke dekapan hatiku yang masih ada kau di situ, aku ingin memulai kembali merangkai cerita denganmu;
Aku tentu ingin membersamaimu sekalipun raga kita tak beriringan, tentunya belum, tapi tenang aku masih akan tetap dan selalu mendukungmu dan mendampingimu sekalipun dalam masa terpurukmu.
Aku ingin menjadi wanitamu, satu-satunya wanita yang kau cinta yang ada di hatimu dan hidupmu, tentu setelah ibumu dan kakakmu, tapi Tuan kumohon jangan hadirkan lagi wanita lain!
Kau sudah tahu betapa sakitnya aku ketika kau masih mengejar wanita lain, jangan lagi, kumohon! Rasanya sungguh perih, coba saja kau ada di posisi diriku yang sakit sekali kala itu; cukup Tuan, kau harus syukuri apa yang kau miliki.
Berjalan bersamamu adalah salah satu momen terindah dalam hidupku, aku suka berjalan beriringan bersamamu, aku suka caramu memperlakukanku, aku suka melihat tingkahmu yang lucu, aku suka mendengar semua ceritamu, aku suka merasakan rasa ini.
Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu, semoga semua ini tetap abadi.
Tuan terima kasih, kau adalah laki-laki baik, aku percaya itu! Aku titipkan rasa ini, jaga baik-baik ya!

Ada kalanya aku ragu, pun juga kamu. Tapi kumohon percayalah kita akan bisa melaluinya. 

1 comment: