Sunday, January 6, 2019

Surat untuk Desember

Pada jiwa yang kusebut cinta,
Ada banyak hal yang ingin kujelaskan, namun sulit kujelaskan,
Tentang bagaimana isi hatiku padamu, tentang kamu di pandangku,
Tentang kasih dan kisah kita.
Kukirimkan surat ini teruntuk dikau; jiwa yang kucinta,
Agar kau tahu bagaimana isi hati, agar kau nanti bisa memahami, agar kau tak salah paham lagi,
Karena lebih mudah bagiku menuliskannya daripada mengutarakan secara langsung.
Pada jiwa yang kusebut cinta,
Aku masih ingat betul bagaimana kita berjumpa di tempat yang penuh kisa nun jauh di sana,
Aku masih mengingat dengan jelas bagaimana awal kita berkenalan,
Lalu semua kenangan setelah itu masih terpatri di memoriku,
Tentang hari-hari di mana kau mencoba mendekatiku,
Tentang tempat pertama yang kita kunjungi kala sore hari hampir senja,
Tentang gerak-gerikmu yang salah tingkah,
Tentang bersepeda beriringan berdua,
Tentang kisah-kisahmu yang membuatku terpana.
Tahukah kau, saat itu aku yang masih terluka sebab masa lalu kemudian perlahan-lahan mumbuka hatiku,
Semua luka-lukaku diperbaiki oleh hadirmu.
Sampai pada suatu ketika, hatiku membuncah, hariku penuh warna sebab segala tawa yang kau bagi padaku, hingga membuat sendu tak sudi mengganggu.
Sampai tiba pada satu titik, aku sadar bahwa aku jatuh hati pada caramu yang jatuh hati padaku!
Aku menjadi salah satu wanita yang bahagia sebab kau cintaiku; reda hatiku, tenang jiwaku!
Pada jiwa yang kusebut cinta,
Setelah sekian lama kita bersama,
Apakah rasa cinta mudah datang dan pergi sesuka hati?
Aku menyayangimu dan rasa itu menetap di hatiku, namun apakah kau pun begitu?
Mengapa kau mendiamkanku? Mengapa datang dan pergi sesukamu?
Segala hal tentangmu menjadi sebuah kebingungan bagiku dan rasa takut akan kehilanganmu semakin menguasai diriku!
Persetan dengan hatimu yang tiba-tiba bercabang!
Mengapa juga kau hadirkan dia? Lantas aku ini apa atau siapa bagimu?
Apakah aku adalah yang ada dan yang tiada?
Semua harapan-harapan yang kau beri adalah utopia,
Semua kata manis yang kau ucap adalah mungkin isapan jempol belaka,
Dan semua kasih dan kisah yang kubagi adalah sia-sia, sebab kau tak sadari, sebab kau tak syukuri!
Tak mengapa, aku mencoba menguatkan diri sendiri!
Coba kau resapi ini;
Sebelum aku hilang ditelan keabadian, semoga kau sadar bahwa aku ada bukan untuk disia-siakan,
Sebelum kau pergi dan atau hilang dari semestaku, coba kau tanya pada sajadah hitam itu berapa banyak kusebut namamu dalam doaku.
Pada jiwa yang kusebut cinta,
Sudahkan kau melupakannya?
Sudah cukup hatimu patah sebab ia yang tak sekalipun menghargaimu!
Sudahkah kau menyadari bahwa aku punya tulus yang tak bisa ia beri?
Sudahkan kau mengerti bahwa aku punya kasih yang terkasih?
Sudahkah kau pahami bahwa hatiku hanya ada kau seorang diri?
Kamu berhak bahagia, maka lihatlah aku, sadarlah, dan kembalilah

1 comment:

  1. mari bergabung dengan kami di ionqq_com
    menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi segera bergabung yuk dengan kami ^^

    ReplyDelete