Wednesday, July 24, 2019

Surat untuk Juli

Ini masih tentang kamu (lagi)
Mengapa kau mengabaikanku? (lagi) aku bingung sendiri harus berbuat apa (lagi).
Kau tahu berada di posisiku adalah sebuah keadaan yang tidak mengenakkan! Mengapa demikian? Ya, jelas. Apakah kamu masih belum bisa melihat tulusku? Ataukah kamu masih dibutakan oleh rasa yang dalam pada dia (yang entah siapa)? Hey aku sangat peka, aku tahu kau tidak sedang baik-baik saja.
Setiap kali kau datang padaku, lalu pergi lagi, kemudian datang lagi, dan tiba-tiba hilang tanpa kabar!
Hey, sebenarnya kau menganggapku sebagai apa?
Pelampiasan? 
Aku selalu berpikir positif tentangmu, ya, aku selalu membohongi diriku bahwa kamu baik-baik saja, tidak menyukai wanita selain aku.
Tapi sayangnya semua itu terlihat jelas dari sikapmu yang mengabaikanku, oh ya ini sangat menyakitkan kau tahu? Diabaikan dan dianggap tidak ada oleh orang yang kita sayangi adalah hal yang buruk! Kau tahu kan rasanya?!
Aku tidak bisa menghilangkan rasa ini, aku pun tidak bisa memaksakan rasamu padaku, yang ada hanyalah perlahan-lahan sikapmu itu membunuhku!
Kau tahu, setiap rindu yang ku utarakan namun kau abaikan, itu lagi-lagi menyakitkan!
Bagaimana bisa, rasa ini masih tetap.
Acap kali aku selalu bertanya pada diri sendiri tentunya, apakah kamu mau menemaniku melewati masa-masa tersulit dalam hidupku?
Apakah kamu mau berproses denganku?
Apakah kamu mau menerima segalaku? Apakah kamu?
Itu bukan tentang keraguan, apakah kau melihat ada ragu di dalamku? Tidak.
Hey aku memilihmu, berarti aku percaya padamu!
Kau bilang kau serius denganku, ya aku memang terlalu naif.
Lantas mengapa kau membalas rasaku dengan cara seperti ini?

Atau barangkali ini yang disebut cinta?

No comments:

Post a Comment